Pasar teknologi melihat permintaan yang lebih tinggi dari sebelumnya dari pengguna bisnis yang menggunakan ChatGPT OpenAI.

Jumlah Pengguna Bisnis yang Menggunakan ChatGPT Meningkat

CEO OpenAI Brad Lightcap berbagi dengan Bloomberg pada 4 April. Dia mengatakan perusahaan baru-baru ini menerima permohonan untuk 600,000 akun ChatGPT Enterprise.

Lightcap menggambarkan pertumbuhan ini sebagai “momentum yang kuat.” CEO menyebut tahun 2024 sebagai “tahun adopsi AI di perusahaan.”

OpenAI mengalami pertumbuhan pengguna korporat sebesar 4x lipat dari 150.000 pada bulan Januari. Pertumbuhan ini terjadi kurang dari setahun setelah ChatGPT Enterprise diluncurkan pada Agustus 2023.

ChatGPT Enterprise menawarkan banyak fitur. Hal ini memungkinkan pengguna untuk mengecualikan data bisnis dari pelatihan OpenAI. Ini adalah fitur yang juga ditemukan di beberapa versi produk pesaing seperti Microsoft Copilot.

Perlindungan Data vs Lisensi Konten

Perusahaan AI menyediakan fitur keamanan informasi kepada pelanggan bisnis. Hal ini semakin meningkatkan kekhawatiran luas mengenai akses data di tengah dugaan pelanggaran akses konten.

Model bisnis ChatGPT juga menunjukkan bahwa privasi data dapat dibarengi dengan akses data. Lightcap mengomentari upayanya untuk mengamankan perjanjian lisensi antara OpenAI dan perusahaan media. Hal ini memungkinkan perusahaan menggunakan data eksternal untuk pelatihan dan konten dalam aplikasi.

OpenAI sudah memiliki beberapa perjanjian lisensi jenis ini yang sedang dikerjakan. Artikel terbaru telah membahas perjanjian lisensi baru-baru ini antara OpenAI dan perusahaan media di Perancis, Spanyol dan Jerman. Laporan Reuters terpisah pada bulan Januari mengatakan bahwa perusahaan tersebut sedang berdiskusi dengan perusahaan-perusahaan AS termasuk CNN, Fox dan Time. Lightcap mengatakan bahwa dia “mengharapkan lebih banyak aktivitas” dari OpenAI di masa depan.

Lightcap menyebut tuntutan hukum yang diajukan oleh New York Times “tidak berdasar.” Pernyataan ini juga mencerminkan pendirian OpenAI. Diketahui, gugatan tersebut menuduh OpenAI melakukan pelanggaran hak cipta dengan melatih AI pada artikel New York Times.