Apa itu Tether (USDT)? Memahami Stablecoin Dolar AS

Tether (USDT) adalah stablecoin terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar. Pedagang mata uang kripto menggunakan stablecoin seperti Tether untuk melakukan transfer antar mata uang kripto yang berbeda atau untuk memindahkan investasi mereka ke atau dari mata uang fiat. Fitur utama USDT adalah nilainya dipatok terhadap dolar AS. Secara teori, ini berarti Tether tidak boleh terpengaruh oleh volatilitas yang dapat berdampak signifikan pada nilai mata uang kripto lainnya, seperti Bitcoin (BTC).

Apa itu Stablecoin?

Stablecoin, seperti Tether, menyediakan aset digital dengan volatilitas rendah yang umumnya mempertahankan penilaian stabil. Nilai stablecoin dipatok pada aset stabil seperti emas, dolar AS, atau mata uang fiat lainnya, artinya mata uang tersebut berupaya mempertahankan nilai yang sama dengan referensinya. “Idenya adalah 1 Tether selalu dapat ditukar dengan 1 dolar, apa pun kondisi pasarnya,” jelas Steve Bumbera, salah satu pendiri dan pengembang utama Many Worlds Token.

Saat ini, Tether adalah stablecoin terbesar, menyumbang sekitar 53% dari total kapitalisasi pasar stablecoin. USD Coin (USDC) adalah stablecoin terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, dengan sekitar 31% pasar, diikuti oleh Binance USD (BUSD).

Pedagang mata uang kripto menggunakan Tether untuk menyediakan likuiditas yang konsisten dan andal saat masuk dan keluar dari perdagangan mata uang kripto tanpa menghadapi kerugian yang tidak dapat diprediksi karena perubahan harga yang tidak menentu. Selain USDT, Tether menerbitkan stablecoin lain yang didukung oleh aset berbeda, termasuk:

#USDT #Stablecoin #Cryptocurrency#Trading#Blockchain#DollarPegged#CryptoInvesting#FinancialMarkets#DigitalAssets#USD#CryptoNews#BinanceSquare#CryptoCommunity#MarketAnalysis#CryptoTrading#Investasi#CryptoEducation8