Ringkasan:

•Ketua Fed Jerome Powell menepis kekhawatiran mengenai resesi, dengan mengutip data ekonomi yang kuat.

•PCE inti naik 2,8% dan inflasi umum sebesar 2,5%, sejalan dengan perkiraan Powell.

• Meningkatnya minat terhadap Bitcoin sebagai alat lindung nilai terhadap dolar AS di tengah ketidakpastian kebijakan fiskal.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell meyakinkan negaranya bahwa ketakutan akan resesi telah hilang, sementara Bitcoin memperoleh kekuatan sebagai alat lindung nilai.

Keyakinan Powell berasal dari analisis data dan tren perekonomian terkini, bebas dari pengaruh politik yang seringkali mempengaruhi perkiraan perekonomian. Penegasan ini muncul di tengah skeptisisme terhadap peran kebijakan moneter dalam menjamin stabilitas perekonomian jangka panjang.

Resesi tidak mungkin terjadi tahun ini

Pernyataan JPowell ini konsisten dengan pernyataannya sebelumnya, yang menekankan komitmen The Fed terhadap pengambilan keputusan berdasarkan data.

Tidak termasuk biaya pangan dan energi yang mudah berubah, pengeluaran konsumsi pribadi inti naik 2,8% selama 12 bulan terakhir. Pada saat yang sama, tingkat inflasi secara keseluruhan adalah 2,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Powell mengatakan hal ini sejalan dengan prediksinya dan sangat menggembirakan melihat hasil yang sesuai dengan ekspektasi.

Optimisme Powell, mengakui bahwa risiko resesi rendah, mencerminkan pandangan pragmatis terhadap perekonomian. Selain itu, ia meremehkan kemungkinan penurunan suku bunga sebelum "Komite Pasar Terbuka Federal yakin bahwa inflasi berkelanjutan akan turun menjadi 2%."

"Pertumbuhannya kuat. Seperti yang saya sebutkan, perekonomian berada dalam kondisi yang baik. Tidak ada alasan untuk berpikir bahwa perekonomian berada dalam resesi atau di ambang resesi," kata Powell.

Pandangan ini mengalihkan fokus pada elemen struktural pertumbuhan ekonomi dan menjauhi dampak jangka pendek dari penyesuaian moneter.

Meskipun Powell menegaskan resesi tidak mungkin terjadi tahun ini, Bitcoin mendapat manfaat dari lingkungan kebijakan fiskal dan moneter yang tidak pasti.

Jason Trennert, CEO Strategas Research Partners, mengaitkan hal ini dengan perkembangan peraturan terkini dan meningkatnya permintaan akan alternatif mata uang fiat tradisional. Persetujuan ETF Bitcoin dan kenaikan harga emas secara bersamaan mencerminkan lindung nilai kolektif terhadap penurunan dolar.

“Di AS, tidak ada koordinasi antara kebijakan fiskal dan kebijakan moneter terkait inflasi,” jelas Trennert. “Saya pikir orang-orang mencari lindung nilai terhadap mata uang fiat, terutama dolar AS. Jadi saya pikir orang-orang mencarinya. alternatif lain mengapa alternatif ini secara tradisional dianggap sebagai alat pembayaran yang sah.”

Dengan Powell yang memegang kendali mata uang ini, diskusi seputar kelayakan Bitcoin sebagai safe haven semakin intensif. Peran Bitcoin sebagai benteng potensial melawan ketidakstabilan fiskal semakin mendapat sorotan ketika Amerika Serikat bergulat dengan utang nasional yang membengkak dan persyaratan utang yang sedang dikaji ulang. #美联储 #通胀工具