Penjelasan sederhana tentang teori Katarsis.

Mari kita coba eksperimen pemikiran sederhana. Bayangkan Anda memiliki selembar kertas besar, yang membentang tanpa henti ke segala arah. Dan gambarlah sebuah titik di atasnya, katakanlah titik ini adalah karakter fiksi Anda yang bernama Jimmy, jadi biarkan titik ini disebut saja “J”. Sekarang gambarkan titik lain di mana peristiwa dan gerakan pertamanya akan berada di tempat yang menurut Anda akan diikuti oleh Jim. Sebut saja peristiwa atau perjalanan pertamanya sebagai titik “W” (Jalan) tarik garis antara kedua titik tersebut dari J ke W. Inikah perjalanan sadarnya yang pertama atau tidak? Misalkan Jimmy tidak mau ke titik W, tapi malah ingin ke titik lain, misalkan namanya W1, bahkan mungkin ke titik lain W2. Gambarlah titik W lain di sebelahnya dan beri label dengan nomor tambahan agar tidak bingung sampai semua titik W mengelilingi Jimmy, membentuk lingkaran atau spiral. Sekarang hubungkan setiap titik W ke titik J. Pada akhirnya Anda akan melihat semua kemungkinan variasi jalur, ke mana Jimmy ingin pergi. Anda melihat semua kemungkinan lokasinya, beserta waktu dan peristiwa di mana lokasinya. Dan setiap variasi titik W dapat terus berkembang menurut prinsip yang sama, dari W sederhana menjadi WW dan menambahkan huruf dan angka pada dirinya sendiri tanpa batas. Sampai semua kejadian yang mungkin terjadi di mana dia berada, tidak akan mengisi seluruh lembaran yang tak ada habisnya, menjadi sebuah labirin, sebuah Katarsis.

Sekarang bayangkan Anda adalah makhluk yang tidak ada waktu, tetapi tidak bagi Jimm. Anda dapat mengawasi Jimm, kapan saja. Mulai dari kelahirannya, pertumbuhannya hingga kematiannya. Ya, baginya ini akan terasa seperti akhir, tapi tidak bagi Anda, Anda selalu bisa menonton ceritanya lagi. Hanya saja kali ini, ikutilah dia ketika dia memilih opsi berbeda untuk perkembangan hidupnya. Jadi Anda dapat mengawasinya tanpa henti, tetapi hasilnya sama, Anda tahu ke mana arah semua ini, Anda tahu bagaimana dia akan berakhir, bahwa dia akan tetap mati, tidak peduli apa yang dia pilih. Baginya, pilihannya masuk akal, bagi Anda itu hanyalah ilusi yang diciptakan untuknya. Karena tidak peduli berapa kali Jimmy menjalani hidupnya dan tidak peduli apa yang akan dia pilih. Dia tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi jika dia bertindak berbeda? Karena ingatannya akan selalu terhapus di setiap siklus dan dia tidak akan pernah bisa mengubah pilihan yang telah diambilnya. Ya, otaknya terlalu lemah dan kecil, untuk mengingat semua siklusnya dan setiap pilihan yang diambilnya. Dan yang terpenting, semua variasi, peristiwa, waktu, lokasi, dan pergerakan benar-benar terjadi pada dirinya secara bersamaan. Ia ibarat elektron kapanpun dan dimanapun, selalu berada dalam superposisi, namun bukan dirinya sendiri, bukan kesadarannya, yang tidak mampu memahami atau mencerna arus besar informasi yang tak ada habisnya. Karena dia hanyalah tokoh kecil, fiktif, dan biasa saja. Bagi siapa ada waktu dan kematian. Yang tersisa baginya hanyalah pilihan, memilih peristiwa mana yang sangat cemerlang dan berharga untuk dikenangnya. Tanpa disadari, kesadarannya membuat pilihan untuknya, memutuskan segalanya dalam hitungan detik, untuk mengisi kekosongan kecil di kepalanya. Dengan demikian, otaknya membangun satu garis kehidupan yang membentang ke depan, hal ini memudahkannya mengingat semuanya. Namun otak tidak dapat kembali memperbaiki kesalahannya, karena otak tidak dirancang untuk itu. Dia seperti peluru dari pistol, dia hanya bisa terbang ke depan, tapi tidak ke belakang. Bagi otaknya dan juga dirinya sendiri, dunia akan tampak tiga dimensi, bulat, dalam, tetapi tidak bagi Anda. Bagi Anda, dia adalah karakter sederhana yang digambar di atas kertas dan di luar lembaran kertas itu tidak ada tujuan. Jika dunia tampak seperti bola baginya, maka bagi Anda itu akan menjadi lingkaran atau spiral biasa. Ini adalah seluruh hidup Jimmy

#MetaTheory #MetaThings #MetaVerse #NFTCommmunity #MetaLife