Dalam dunia blockchain, kita sering mendengar nasehat “jangan pergi ke tempat keramaian”. Ini bukan sekedar strategi investasi, namun filosofi hidup yang mendalam. Di era ledakan informasi dan perubahan yang tidak dapat diprediksi ini, keinginan untuk tampil beda sepertinya sudah menjadi tujuan banyak orang. Namun, kebijaksanaan sejati mungkin tidak selalu terletak pada menghindari keramaian, namun pada bagaimana hidup berdampingan dengan mereka bila diperlukan, dan bahkan menemukan jalan Anda sendiri di tengah-tengah mereka.


Perkembangan teknologi blockchain telah memberi kita peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya, namun juga disertai dengan ketidakpastian dan risiko yang sangat besar. Dalam lingkungan seperti ini, mengikuti prinsip “hindari pergi ke tempat keramaian” sepertinya bisa menjadi cara untuk melindungi diri. Hal ini memungkinkan kita untuk menghindari menjadi bagian dari gelembung, tetap tenang dan rasional, dan tidak terpengaruh oleh kebisingan dunia luar. Ini adalah penerapan ilmu hitam yang kental, semacam hikmah yang pandai melindungi diri dan menghindari kerugian yang tidak perlu.


Namun, hidup tidak selalu hitam dan putih, dan kita tidak bisa selalu berdiri di pinggir lapangan dan hanya menonton. Terkadang, sikap “boleh pergi ke tempat keramaian, tapi harus siap lari kapan saja dan memikirkan cara larinya” lebih masuk akal. Artinya kita harus mempunyai kemampuan cepat beradaptasi terhadap perubahan lingkungan dan bersiap untuk segera mengungsi jika diperlukan. Ini bukan sekedar teknik bertahan hidup, tapi pemahaman mendalam tentang hal yang tidak diketahui dan ketidakpastian.


Dalam dunia blockchain, kita sering dihadapkan pada pasar dan teknologi yang berubah dengan cepat. Dalam lingkungan ini, mereka yang dapat beradaptasi dengan cepat dan membuat penilaian yang baik sering kali berhasil. Namun keberhasilan tersebut tidak semata-mata didasarkan pada analisis teknis atau pasar, melainkan pada pemahaman mendalam tentang sifat manusia, sejarah, dan dinamika sosial. Kita perlu menyadari bahwa betapapun berkembangnya teknologi, dasar-dasar sifat manusia tidak banyak berubah. Banyak pelajaran sejarah yang masih dapat diterapkan hingga saat ini, terutama pada tataran sifat manusia dan perilaku kelompok.


Oleh karena itu, bagi komunitas blockchain, pemahaman dan pembelajaran tentang sifat manusia, filosofi, pengetahuan yang mendalam, dan sejarah tidak hanya untuk berinvestasi atau menggunakan teknologi dengan lebih baik, tetapi juga untuk menemukan posisi seseorang di dunia yang berubah dengan cepat ini. Artinya, sembari mengejar inovasi teknologi, kita juga harus memiliki pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip pengoperasian masyarakat manusia dan kompleksitas sifat manusia.


Berdasarkan hal ini, kita dapat mulai mencari cara untuk tetap tenang di pasar yang ramai, bagaimana mendengarkan suara kita sendiri di tengah kebisingan, dan bagaimana membuat keputusan yang bijaksana dalam lingkungan dimana risiko dan peluang hidup berdampingan. Ini bukan sekedar keterampilan, tetapi sebuah seni yang membutuhkan pembelajaran, latihan, dan refleksi terus menerus.


Pada akhirnya, ketika menghadapi keramaian, apakah kita memilih untuk menjauh atau menghadapinya dengan berani, kuncinya terletak pada apakah kita dapat menjaga pikiran jernih dan keyakinan teguh.




(Murni pendapat pribadi, jika anda ingin berdebat dengan saya maka anda benar)

(Klik untuk mengikuti, setiap orang yang mengikuti akan menjadi kaya dan kurus, ingatlah untuk berkomentar dan membalas keinginan Anda)