Ethereum adalah platform blockchain terdesentralisasi yang memungkinkan pengembang membangun dan menyebarkan aplikasi terdesentralisasi (dapps) yang berjalan pada jaringan komputer terdistribusi. Diluncurkan pada tahun 2015 oleh programmer Kanada-Rusia Vitalik Buterin, Ethereum adalah salah satu platform blockchain paling populer di dunia, dengan kapitalisasi pasar lebih dari $200 miliar pada April 2023.
Tidak seperti Bitcoin, yang terutama dirancang untuk transaksi keuangan, Ethereum dirancang untuk mendukung berbagai kasus penggunaan, mulai dari verifikasi identitas digital hingga manajemen rantai pasokan hingga aplikasi keuangan terdesentralisasi (DeFi). Inti dari platform Ethereum adalah Ethereum Virtual Machine (EVM), sebuah lingkungan eksekusi yang kuat yang memungkinkan pengembang untuk menulis kontrak pintar, kode yang dijalankan sendiri yang dapat mengotomatiskan berbagai fungsi.
Salah satu keunggulan utama Ethereum adalah fleksibilitasnya. Karena Ethereum adalah platform sumber terbuka, siapa pun dapat membangunnya dan membuat aplikasi terdesentralisasi mereka sendiri. Hal ini menyebabkan berkembangnya dapps yang tak terhitung jumlahnya yang menggunakan teknologi blockchain Ethereum untuk menawarkan layanan baru dan inovatif. Misalnya, ada dapps yang memungkinkan pengguna untuk memperdagangkan mata uang kripto, meminjamkan dan meminjam aset digital, dan bahkan memainkan game yang berjalan di blockchain.
Keuntungan utama lainnya dari Ethereum adalah skalabilitasnya. Berbeda dengan Bitcoin, yang memiliki ukuran blok terbatas dan hanya dapat memproses sejumlah transaksi per detik, Ethereum dirancang untuk berkembang dengan lebih efisien. Hal ini dicapai melalui penggunaan sharding, sebuah proses yang memecah jaringan Ethereum menjadi “pecahan” yang lebih kecil yang dapat memproses transaksi secara paralel.
Ethereum juga menjadi pionir dalam pengembangan aplikasi keuangan terdesentralisasi (DeFi). Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk mengakses layanan keuangan tanpa memerlukan bank atau lembaga keuangan tradisional. Sebaliknya, pengguna dapat berinteraksi langsung dengan protokol terdesentralisasi yang dibangun di atas platform Ethereum. Beberapa aplikasi DeFi yang paling populer termasuk pertukaran terdesentralisasi (DEX) seperti Uniswap dan Sushiswap, protokol peminjaman seperti Aave dan Compound, dan platform pertanian hasil seperti Yearn Finance.
Namun, Ethereum bukannya tanpa tantangan. Salah satu masalah paling mendesak yang dihadapi platform ini adalah tingginya biaya bahan bakar yang diperlukan untuk memproses transaksi di jaringan. Biaya ini bisa sangat mahal, terutama untuk transaksi kecil. Selain itu, perpindahan Ethereum ke mekanisme konsensus bukti kepemilikan telah tertunda beberapa kali, sehingga meningkatkan kekhawatiran tentang kemampuan platform untuk meningkatkan dan menjaga keamanannya.
Terlepas dari tantangan-tantangan ini, Ethereum tetap menjadi salah satu platform blockchain paling penting dan berpengaruh di dunia. Kemampuannya untuk mendukung berbagai kasus penggunaan, dikombinasikan dengan arsitekturnya yang fleksibel dan terukur, menjadikannya favorit para pengembang dan pengusaha di seluruh dunia. Ketika industri blockchain terus berkembang dan matang, jelas bahwa Ethereum akan tetap menjadi yang terdepan dalam inovasi dan pengembangan.