Apa itu koin kripto?

Koin adalah salah satu jenis mata uang kripto dan memiliki beberapa karakteristik yang menjadikannya unik. Salah satu fitur penting adalah mereka memiliki blockchain sendiri. Dengan kata lain, setiap blockchain independen mempunyai koin. Misalnya, Ethereum adalah blockchain populer yang memiliki Ether (ETH) sebagai koin aslinya yang mendukung semua aktivitas di jaringan.

Karena koin kripto memiliki jaringan masing-masing, transaksi setiap koin akan dicatat dan diproses di blockchainnya sendiri. Misalnya, blockchain Bitcoin hanya memfasilitasi dan mencatat transaksi BTC, dan ETH atau koin lainnya tidak dapat dicatat di jaringan karena merupakan milik blockchain lain.

10 contoh koin kripto teratas

Setidaknya ada 500 koin kripto di pasar, tetapi di bawah ini adalah 10 koin teratas.

  1. Bitcoin (BTC)

  2. Ethereum (ETH)

  3. Koin Binance (BNB)

  4. Solana (MATAHARI)

  5. Cardano (ADA)

  6. Bumi (BULAN)

  7. Polkadot (DOT

  8. Litecoin (LTC)

  9. XRP (XRP)

  10. Longsoran (AVAX)

Apa itu token kripto?

Token kripto mungkin dianggap lebih rendah daripada koin kripto berdasarkan fiturnya. Token umumnya tidak memiliki blockchain sendiri, tetapi keberadaannya bergantung pada blockchain koin. Token kripto biasanya membawa standar token seperti ERC-20 dan Bep-20.  Standar token ini biasanya mewakili blockchain tempat token tersebut dibangun.

Token biasanya bertindak sebagai kripto asli untuk aplikasi terdesentralisasi (dApps) yang dibangun pada platform kontrak pintar. Token bergantung pada koin blockchain tempat mereka dibangun agar dapat berfungsi. Misalnya, LINK dibangun di atas Ethereum, jadi siapa pun yang ingin menggunakan LINK di jaringan memerlukan ETH untuk membayar biaya bahan bakar.

Tidak seperti koin, ratusan hingga ribuan token dapat hidup berdampingan di blockchain yang sama. Hal ini terutama berlaku karena aplikasi kontrak pintar mudah dibuat, sehingga melahirkan lebih banyak token kripto. Semua mata uang kripto yang hanya mengandalkan jaringan Ethereum tanpa memiliki blockchain sendiri, misalnya, adalah token.

Ke 10 contoh token kripto

Ada lebih banyak token kripto daripada koin di pasar karena seperti yang disebutkan sebelumnya, banyak token bisa ada di blockchain yang sama. Di bawah ini adalah contoh beberapa token kripto yang populer.

  1. Menambatkan (USDT)

  2. Tautan rantai (LINK)

  3. Shiba Inu (SHIB)

  4. Tidak bertukar tempat (UNI)

  5. Token FTX (FTT)

  6. Tanah Desentralisasi (MANA)

  7. Bitcoin Terbungkus (WBTC)

  8. Kotak Pasir (PASIR)

  9. Axie Tak Terhingga (AXS)

  10. Koin Kera (APE)

    Persamaan antara koin kripto dan token

    • Koin dan token kripto adalah jenis mata uang kripto

    • Koin dan token kripto dibangun di atas blockchain

    • Koin dan token dapat diperdagangkan di bursa kripto.

    • Baik koin maupun token bisa mendapatkan keuntungan dari jembatan blockchain.

      Perbedaan antara koin kripto dan token

      • Koin biasanya memiliki blockchain independennya sendiri, sementara token dibangun di atas blockchain koin.

      • Beberapa token bisa ada di blockchain yang sama, namun sering kali, hanya satu koin yang bisa ada di satu blockchain.

      • Penambang dan validator jaringan biasanya menerima koin sebagai hadiah, tetapi bukan token.

      • Token bisa ada di beberapa blockchain tetapi agar beberapa koin bisa ada di blockchain lain, token tersebut harus dibungkus, misalnya Wrapped Bitcoin (WBTC). Namun, koin dapat berinteraksi dengan blockchain lain melalui jembatan.

      • Token dapat menjadi koin setelah proyek bermigrasi ke blockchainnya sendiri. Beberapa mata uang kripto yang awalnya berbentuk token telah menjadi koin.

        Haruskah saya berinvestasi pada koin atau token?

        Seperti disebutkan sebelumnya, koin dan token adalah aset yang mudah berubah dan pergerakan harga dipengaruhi oleh banyak faktor termasuk musim bullish dan bearish.

        Meskipun demikian, kedua kategori mata uang kripto ini menguntungkan jika Anda berinvestasi pada waktu yang tepat. Namun, ada catatan token memperoleh harga lebih dari 500% dalam waktu singkat, hal ini cukup jarang terjadi pada banyak koin. Memilih antara koin dan token juga harus bergantung pada strategi investasi kripto Anda.

Kesimpulan

Pada artikel ini, kita melihat koin kripto vs token beserta contohnya, termasuk persamaan dan perbedaannya. Banyak orang dengan mudah menyalahgunakan istilah tersebut meskipun tidak semua mata uang kripto adalah koin. Memahami perbedaan antara token dan koin akan membantu Anda menggunakannya dengan cara yang benar ketika mendiskusikan kripto dengan rekan-rekan Anda.