Menurut Decrypt, BlackRock, pengelola aset terbesar di dunia, telah mencapai tonggak penting karena ETF iShares Bitcoin Trust (IBIT) miliknya kini memiliki aset bersih lebih banyak daripada ETF iShares Gold (IAU). Perkembangan ini patut dicatat mengingat ETF Bitcoin baru diluncurkan pada bulan Januari, sedangkan ETF Gold telah tersedia sejak tahun 2005. BlackRock mengakuisisi merek iShares dari Barclays pada tahun 2009. Pada penutupan pasar pada hari Kamis, ETF Bitcoin spot milik BlackRock telah mengumpulkan nilai sebesar $33,17 miliar, melampaui aset bersih ETF Gold sebesar $32,96 miliar.

Bitcoin dan emas sering dibandingkan sebagai penyimpan nilai, dengan Bitcoin sering dijuluki "emas digital" oleh penggemar mata uang kripto. Lonjakan ETF Bitcoin BlackRock terutama dipengaruhi oleh terpilihnya kembali Donald Trump, yang berdampak positif pada sentimen pasar. Setelah Trump kembali ke Gedung Putih, ETF Bitcoin mengalami volume perdagangan harian tertingginya sebesar $4,1 miliar, melampaui volume harian saham-saham utama seperti Netflix, Visa, dan Berkshire Hathaway selama periode yang sama. Hal ini menunjukkan keyakinan investor yang kuat bahwa pemerintahan Trump akan mendukung industri mata uang kripto dan meredakan tekanan regulasi.

Pada hari Kamis, BlackRock mencatat arus masuk bersih terbesarnya untuk ETF Bitcoin spot iShares, yang berjumlah $1,12 miliar. Pav Hundal, analis pasar utama di bursa kripto Swyftx, menggambarkan kondisi pasar saat ini sebagai "skenario goldilocks" yang dicirikan oleh pelonggaran moneter, stabilitas politik, dan data ekonomi AS yang kuat. Ia mencatat bahwa modal mengalir ke ETF pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Di antara 11 ETF Bitcoin spot yang tersedia di Wall Street, ETF BlackRock adalah yang terbesar, dengan ETF Grayscale menjadi yang terbesar kedua, yang menampung Bitcoin senilai $16,79 miliar, yang kira-kira setengah dari ukuran ETF BlackRock.