Menurut Cointelegraph, Ketua Commodity Futures Trading Commission (CFTC) Rostin Behnam telah menyatakan kekhawatirannya atas upaya yang terhenti untuk menetapkan kerangka legislatif guna mengatur industri aset digital di Amerika Serikat. Berbicara pada pertemuan tahunan Securities Industry and Financial Markets Association (SIFMA) di New York pada tanggal 21 Oktober, Behnam menyoroti tantangan yang dihadapi oleh lembaga tersebut karena tidak adanya undang-undang yang jelas. Ia mencatat bahwa kurangnya kejelasan peraturan membuat CFTC 'terkekang' dalam kemampuannya untuk mengawasi pasar kripto, sehingga membuat investor terpapar pada risiko potensial.

Behnam tetap optimis bahwa kemajuan dapat dicapai dengan Kongres dan presiden baru, meskipun ia tidak mengharapkan perkembangan signifikan pada akhir tahun. Ia menekankan meningkatnya minat terhadap aset dan teknologi digital, yang menunjukkan bahwa pemilihan umum baru-baru ini mungkin telah mengubah keinginan untuk kemajuan regulasi di sektor ini. Tanpa undang-undang yang tepat, Behnam memperingatkan bahwa pasar tetap rentan, dengan investor institusional ragu-ragu untuk terlibat sepenuhnya, yang pada akhirnya menghambat integrasi teknologi ke dalam keuangan tradisional.

Presiden SIFMA Kenneth Bentsen menyuarakan sentimen Behnam, dengan menunjukkan meningkatnya rasa frustrasi dalam industri keuangan. Perusahaan pialang tidak yakin tentang kemampuan mereka untuk beroperasi dengan sukses tanpa menghadapi tindakan penegakan hukum, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang kewajiban terus-menerus yang mungkin mereka hadapi.

Selain membahas tantangan regulasi, Behnam mengungkapkan bahwa CFTC memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan kemampuan pengawasan pasarnya. Badan tersebut memanfaatkan AI dan berbagai alat analisis untuk menganalisis data yang dikumpulkannya, dengan tujuan mendeteksi manipulasi pasar dan serangan siber secara lebih efektif. Behnam melihat potensi signifikan dalam penggunaan AI untuk memastikan kepatuhan, yang dapat mengurangi jumlah kasus penegakan hukum. Ia menyoroti peluang yang lebih luas bagi CFTC untuk menggunakan teknologi baru guna meningkatkan integritas pasar dan melindungi investor.

Integrasi AI dalam proses regulasi tidak terbatas pada CFTC. Pada tanggal 17 Oktober, Departemen Keuangan AS mengumumkan penggunaan AI pembelajaran mesin untuk memulihkan $4 miliar dari penipuan dan pembayaran yang tidak tepat pada tahun fiskal 2024. Perkembangan ini menggarisbawahi semakin besarnya peran AI dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengawasan dan penegakan keuangan.