Menurut PANews, platform sosial terdesentralisasi Bluesky telah melihat basis penggunanya melampaui 12 juta, memposisikan dirinya sebagai pesaing kuat bagi X milik Elon Musk (sebelumnya Twitter). Laporan tersebut menyoroti bahwa Bluesky memperoleh lebih dari 1 juta pengguna baru hanya dalam waktu 48 jam. Lonjakan pengguna ini dikaitkan dengan serangkaian penyesuaian yang dilakukan oleh Musk terhadap Twitter, termasuk mengizinkan pengembang AI pihak ketiga untuk menggunakan data pengguna untuk pelatihan model dan memodifikasi fitur pemblokiran, yang telah menimbulkan kekhawatiran tentang privasi dan kontrol konten di antara pengguna. Selain itu, keputusan Twitter untuk mengalihkan yurisdiksi hukumnya dari California ke Distrik Utara Texas telah memicu diskusi yang meluas.

Memanfaatkan situasi Twitter yang bergejolak, Bluesky telah menekankan kebijakannya yang berpusat pada pengguna dan komitmennya terhadap keamanan daring. Sebelumnya, Bluesky mengalami pertumbuhan pesat di pasar seperti Brasil selama masa ketika Twitter menghadapi larangan dan kontroversi. Struktur Bluesky yang terdesentralisasi dan fokus pada kontrol pengguna telah menarik mereka yang mencari alternatif untuk platform sosial tradisional, terutama dalam konteks meningkatnya kekhawatiran atas penggunaan data AI dan masalah privasi.