Menurut Cointelegraph, semakin banyak pengguna yang menjadi korban penipuan bot perdagangan lama yang telah diubah namanya untuk mengeksploitasi kehebohan terkini seputar kecerdasan buatan. Perusahaan keamanan blockchain SlowMist melaporkan dalam posting Medium pada 13 Oktober bahwa penjahat dunia maya telah mengadaptasi taktik mereka dengan menggunakan ChatGPT milik OpenAI atas nama bot penipuan mereka agar tampak lebih kredibel.

Sebelumnya dipasarkan sebagai "Uniswap Arbitrage MEV Bot," penipuan tersebut kini telah berganti nama menjadi "ChatGPT Arbitrage MEV Bot." SlowMist menjelaskan bahwa dengan mengaitkan penipuan mereka dengan ChatGPT, para penipu berhasil menarik perhatian dan meredakan keraguan pengguna tentang niat jahat apa pun dalam kode tersebut. Para penipu mengklaim bahwa mereka menggunakan ChatGPT untuk membuat kode bot, yang membantu meyakinkan pengguna lebih lanjut tentang keabsahannya.

Penipuan ini melibatkan upaya memikat pengguna dengan janji bot perdagangan yang akan membantu meraup laba besar dengan memantau token baru dan fluktuasi harga yang signifikan di Ethereum. Korban didorong untuk membuat dompet MetaMask dan mengeklik tautan palsu di platform sumber terbuka Remix. Setelah kode disalin dan bot diterapkan, pengguna diminta untuk mendanai kontrak pintar untuk "mengaktifkannya". Namun, saat pengguna mengeklik 'mulai', ETH yang disimpan menghilang, disalurkan langsung ke dompet penipu melalui pintu belakang yang dikodekan ke dalam kontrak pintar. Dana keluar ditransfer langsung ke bursa atau dipindahkan ke alamat penyimpanan sementara.

SlowMist telah mengidentifikasi tiga alamat penipu menggunakan teknik ini. Satu alamat mencuri 30 Ether (ETH), senilai lebih dari $78.000, dari lebih dari 100 korban sejak Agustus. Dua alamat lainnya mencuri 20 Ether, senilai lebih dari $52.000, dari 93 korban. Para penipu menggunakan "pendekatan jaringan luas", mencuri sejumlah kecil dari banyak korban, yang sering kali tidak mau repot-repot mencoba mengambil kembali dana tersebut karena upaya yang diperlukan lebih besar daripada jumlah yang dicuri. Hal ini memungkinkan para penipu untuk melanjutkan operasi mereka, sering kali mengubah nama penipuan tersebut dengan nama baru.

Perusahaan keamanan blockchain juga mencatat bahwa internet, khususnya YouTube, memiliki banyak video yang mempromosikan jenis penipuan ini. Tanda-tanda yang menunjukkan penipuan dapat mencakup video dan audio yang tidak sinkron, atau rekaman yang didaur ulang dari sumber lain. Jumlah komentar yang luar biasa tinggi dengan pujian dan ucapan terima kasih di bagian atas utas, dengan pembaruan selanjutnya yang menyebut skema tersebut sebagai penipuan, juga dapat menjadi tanda-tanda.