Menurut Odaily, mantan kepala penyelidik di Rusia, Marat Tambiyev, telah dijatuhi hukuman 16 tahun penjara setelah dinyatakan bersalah menerima suap sebesar 1.032 BTC, yang saat ini bernilai $65 juta, dari sekelompok peretas. Tahun lalu, Tambiyev dituduh menerima suap Bitcoin dari orang-orang yang terkait dengan kelompok peretas 'Infraud Organization', yang sedang diselidiki oleh Komite Investigasi Rusia. Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, Tambiyev setuju untuk tidak menyita Bitcoin yang diperoleh secara ilegal dari organisasi tersebut. Ia menerima setengah dari aset terlarang tersebut pada tanggal 7 April 2022. Pada tahun 2023, otoritas Rusia menemukan BTC tersebut di bawah sebuah berkas bernama 'Pension' di komputer Mac. Otoritas menyimpulkan bahwa jumlah tersebut tidak masuk akal mengingat pendapatan resmi Tambiyev sebesar 11,7 juta rubel ($144.000). Tambiyev telah membantah tuduhan tersebut, dengan mengklaim bahwa ia dijebak. Ia berencana untuk mengajukan banding atas putusan tersebut bersama rekannya Kristina Lyakhovenko, yang dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara karena menghadapi tuduhan serupa dalam kasus yang sama.