Menurut Cointelegraph: Eric Balchunas, analis senior dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) di Bloomberg, memicu kontroversi dalam komunitas Ethereum setelah membagikan apa yang oleh banyak orang disebut sebagai "informasi yang salah" tentang jaringan blockchain. Pada tanggal 7 Oktober, Balchunas mengunggah kutipan dari buku Benjamin Hart, Bitcoin: Beginner’s Guide, sebagai tanggapan atas permintaan rekomendasi buku kripto dari Nate Geraci, presiden ETF Store. Unggahan tersebut, yang sekarang telah dihapus, memicu reaksi keras secara daring.

Bagian hosting node Ethereum. Sumber: Ethernodes

Kutipan yang dibagikan Balchunas mengklaim bahwa pemerintah AS dapat menutup Ethereum dengan memerintahkan Amazon Web Services (AWS) untuk memutus layanan cloud-nya, mengingat sebagian besar node Ethereum menggunakan AWS. Menurut Ethernodes, sekitar 28,4% node Ethereum dihosting di AWS, tetapi ini tidak akan cukup untuk melumpuhkan jaringan sepenuhnya. Buku tersebut juga secara kontroversial menyatakan bahwa negara jahat atau organisasi teroris dapat memaksa salah satu pendiri Ethereum, Vitalik Buterin, untuk menyerahkan Ether dengan menculiknya.

Banyak orang di komunitas Ethereum yang langsung mengkritik Balchunas, menuduhnya menyebarkan misinformasi yang mencolok. Anthony Sassano, seorang pendidik Ethereum, menyebut postingan itu sebagai "propaganda" dan menyatakan kekecewaannya karena Balchunas hanya menghapus postingan itu untuk menghindari reaksi keras. Jimmy Ragosa, seorang manajer produk di Consensys, menggambarkan kutipan itu sebagai "paragraf yang paling sarat propaganda yang pernah ada."

Sumber: Anthony Sassano 

Rekan analis Bloomberg ETF, James Seyffart, juga menimpali, dengan mencatat bahwa balasan terhadap posting Balchunas pasti akan sangat intens. Balchunas kemudian mengakui kontroversi tersebut, menghapus posting tersebut, dan berkomentar, "Lol, saya tidak punya waktu hari ini, akan tinggalkan saja bagian Bitcoin."

Insiden ini terjadi saat pengembang Ethereum terus menekankan upaya menuju desentralisasi jaringan, seperti solo staking dan pengurangan persyaratan perangkat keras. Inisiatif ini bertujuan untuk mengatasi kritik tentang risiko sentralisasi, khususnya yang terkait dengan layanan hosting cloud seperti AWS.