Menurut Jinshi Data pada tanggal 30 September, survei terkini mengungkapkan bahwa kesalahan kebijakan moneter yang dilakukan oleh Federal Reserve dapat menjadi risiko terbesar bagi ekonomi AS selama tahun depan. Survei yang dilakukan oleh National Association for Business Economics (NABE) tersebut mengumpulkan tanggapan dari 32 peramal profesional, dengan 39% mengidentifikasi potensi kesalahan dalam keputusan suku bunga sebagai risiko utama yang mengancam stabilitas ekonomi dalam 12 bulan mendatang.

Sebagai perbandingan, 23% ekonom menunjuk hasil pemilihan presiden AS pada tanggal 5 November sebagai risiko penurunan yang signifikan, sementara 23% lainnya mengutip meningkatnya konflik di Ukraina dan Timur Tengah sebagai kekhawatiran utama.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell diperkirakan akan membahas masalah ini dalam pidatonya yang akan datang, di mana ia akan menguraikan pertimbangan yang memandu pemangkasan suku bunga yang diantisipasi oleh Fed sepanjang sisa tahun ini dan hingga 2025.