Menurut PANews, perdagangan kripto telah meningkat secara signifikan dalam tiga bulan terakhir setelah peraturan baru Bolivia melegalkan saluran pembayaran digital. Bank sentral Bolivia mengatakan bahwa volume perdagangan bulanan aset virtual meningkat dari US$7,6 juta menjadi US$15,6 juta, terutama didorong oleh transaksi stablecoin dan minat publik.

Jumlah transaksi aset virtual juga meningkat secara signifikan, dengan lebih dari 1,1 juta transaksi pada bulan Juli hingga September, dibandingkan dengan sekitar 932,000 transaksi pada enam bulan sebelumnya, yang sebagian besar dilakukan oleh individu.

Otoritas Pengawas Sistem Keuangan melaporkan bahwa enam lembaga keuangan mulai menggunakan aset virtual untuk menjalankan bisnis, dengan peningkatan bisnis sebesar 40% dari bulan Juli hingga Agustus. Bank sentral meluncurkan program pendidikan dan mengadakan 33 lokakarya dengan lebih dari 3.000 peserta. Gubernur Edwin Rojas Ulo menyebut langkah tersebut sebagai bagian dari strategi modernisasi perekonomian dan memperkuat perdagangan internasional.