Menurut Odaily, Nick Timiraos, juru bicara Federal Reserve, telah menyatakan bahwa karena kenaikan inflasi, para pejabat kurang percaya diri dalam menurunkan suku bunga. Dalam pertemuan bulan lalu, beberapa pengambil keputusan menyerukan perhatian terhadap tanda-tanda kelelahan pasar tenaga kerja mungkin lebih cepat dari perkiraan. Risalah pertemuan Federal Reserve bulan Juni mengungkapkan bahwa beberapa peserta menyatakan bahwa kebijakan moneter harus siap merespons pelemahan ekonomi yang tidak terduga kapan saja.

Para pejabat juga mencatat beberapa perkembangan ekonomi, termasuk melambatnya pertumbuhan upah, menurunnya kekuatan harga perusahaan, dan meningkatnya sensitivitas konsumen terhadap kenaikan harga, untuk mendukung ekspektasi mereka bahwa inflasi akan terus menurun pada tahun depan. Risalah tersebut menunjukkan bahwa para pejabat pada umumnya puas dengan sikap menunggu dan melihat (wait-and-see) terhadap perubahan suku bunga dan menyoroti berbagai pandangan yang dapat mendorong Federal Reserve untuk menaikkan atau menurunkan suku bunga. Ditambah dengan pernyataan publik baru-baru ini oleh pejabat Federal Reserve, risalah tersebut menunjukkan bahwa mereka tidak mungkin menurunkan suku bunga pada pertemuan akhir bulan ini.