Menurut Cointelegraph, komite parlemen bipartisan di Inggris telah menyerukan tindakan untuk melindungi pencipta dari potensi pelanggaran hak cipta terkait dengan token nonfungible (NFT). Panitia juga meminta pemerintah mengatasi kemungkinan kerugian yang ditimbulkan oleh kelompok olahraga yang menerbitkan aset digital. Anggota komite percaya bahwa masalah yang paling mendesak adalah risiko terhadap hak kekayaan intelektual artis karena kemudahan dan kecepatan pencetakan NFT.
Dalam berita NFT lainnya, Yemel Jardis, direktur eksekutif Decentraland Foundation, berbagi pemikirannya tentang kemerosotan pasar NFT dengan Cointelegraph. Dia yakin bahwa seiring dengan semakin banyaknya pendidikan komunitas tentang NFT, fokusnya akan beralih dari perdagangan spekulatif ke utilitas asli. Menurut Jardis, penurunan tajam harga NFT tidak boleh dilihat sebagai tanda kesusahan, melainkan sebagai indikasi bahwa pasar sudah matang.
Selain itu, dompet Ethereum MetaMask, yang populer di kalangan kolektor NFT, sempat dihapus dari App Store Apple pada 14 Oktober. Hal ini menimbulkan kekhawatiran atas kemungkinan penghapusan permanen dari pasar. Saat itu, pengguna Apple juga tidak dapat mengunduh aplikasi dari situs MetaMask. Beberapa orang berspekulasi bahwa persyaratan layanan Apple berada di balik hilangnya aplikasi tersebut, karena aturan App Store melarang aplikasi menjalankan proses latar belakang yang tidak terkait, seperti penambangan mata uang kripto.