Menurut TechCrunch, Byte Federal, operator ATM Bitcoin terkemuka di Amerika Serikat, telah melaporkan pelanggaran data yang mungkin telah membahayakan informasi pribadi ribuan pelanggannya. Dalam pengajuan terbaru kepada jaksa agung Maine, perusahaan yang berpusat di Florida tersebut mengungkapkan bahwa peretas berupaya mengakses data sekitar 58.000 pelanggan. Informasi yang dikompromikan tersebut meliputi nama, alamat, nomor telepon, tanda pengenal yang dikeluarkan pemerintah, nomor Jaminan Sosial, aktivitas transaksi, dan foto pengguna.

Pelanggaran tersebut dilaporkan terjadi pada tanggal 30 September dan ditemukan oleh Byte Federal pada tanggal 18 November. Perusahaan tersebut mengidentifikasi bahwa seorang penyerang yang tidak disebutkan namanya mengeksploitasi kerentanan dalam perangkat lunak pihak ketiga untuk mendapatkan akses ke jaringannya. Dalam sebuah posting blog yang diterbitkan pada bulan November, Byte Federal mengungkapkan bahwa kerentanan tersebut ditemukan di platform pengembang yang banyak digunakan, GitLab.

Menanggapi pelanggaran tersebut, Byte Federal, yang mengoperasikan lebih dari 1.200 ATM Bitcoin di seluruh AS, telah mengambil beberapa langkah untuk mengamankan sistemnya. Perusahaan telah melakukan pengaturan ulang paksa pada semua akun pelanggan dan memperbarui kata sandi internalnya untuk mencegah akses tidak sah lebih lanjut. Insiden ini menyoroti tantangan berkelanjutan yang dihadapi oleh perusahaan dalam melindungi data pelanggan yang sensitif dari ancaman dunia maya.