Proses uji coba ini diharapkan dapat mencapai efisiensi dan membantu mengurangi biaya transaksi.
Bank of Thailand bermitra dengan tiga institusi untuk meluncurkan mata uang digital bank sentral ritel (CBDC), dengan tujuan meningkatkan efisiensi transaksi keuangan. Tiga penyedia layanan pembayaran, Ayudhya Bank (Krungsri), Siam Commercial Bank (SCB) dan 2C2P (Thailand) Co, telah dipilih untuk menjalankan tes CBDC.
Mata uang digital akan diperiksa oleh karyawan Krungsri dan sekitar 100 titik perdagangan di dekat kantor pusat Krungsri. Menurut perkiraan bank sentral, jumlah pegawai diperkirakan bertambah menjadi 2.000 orang dengan jumlah peserta sebanyak 10.000 orang. Periode uji coba akan berlangsung dari Juni hingga Agustus tahun ini.
Krungsri tidak membatasi nilai transaksi, melainkan berfokus pada stabilisasi sistem pembayaran, terutama pada saat jam sibuk. Pengguna CBDC akan dapat membayar barang dan jasa, sementara proyek lain yang mungkin dilakukan adalah pembayaran manfaat sosial dalam baht digital.
Menurut CEO Krungsri Sam Tanskul, penerapan baht digital akan menguntungkan ekonomi digital negaranya dalam jangka panjang. Bank of Thailand melihat proyek percontohan ini sebagai sebuah langkah pendidikan dan sebuah langkah menuju implementasi penuh.
Pihak berwenang Thailand mulai menjajaki sektor CBDC pada Mei 2019 ketika Proyek Inthanon-LionRock dimulai dan MOU ditandatangani oleh Otoritas Moneter Hong Kong dan Bank of Thailand untuk mempelajari penerapan CBDC untuk pembayaran lintas batas.
Artikel 'Thailand Meluncurkan Baht Digital untuk Penggunaan Ritel' pertama kali diterbitkan di Crypto Reporter.