Bitcoin Mining CFN

  • Rhodium Enterprises melunasi utang $16 juta setelah menjual fasilitas Temple-nya, bertujuan untuk mendapatkan kembali stabilitas keuangan di tengah kebangkrutan.

  • CEO Nathan Nichols mengundurkan diri saat Rhodium menghadapi gugatan, pergeseran kepemimpinan, dan penjualan aset strategis selama restrukturisasi.

  • Rhodium melanjutkan operasi penyewaan di fasilitas Rockdale milik Riot, menandakan langkah kunci menuju pemulihan operasional pasca-kebangkrutan.

Rhodium Enterprises, sebuah perusahaan penambangan Bitcoin, telah mengalami perubahan kepemimpinan dan restrukturisasi aset. Co-CEO Nathan Nichols mengumumkan pengunduran dirinya setelah perusahaan menjual fasilitas penambangannya di Temple, Texas seharga $40,6 juta tunai. Pengunduran diri yang akan efektif setelah Tahun Baru ini mengikuti tantangan hukum yang meningkat, termasuk gugatan kreditor yang menuduh penipuan terhadap Nichols dan pendiri lainnya.

Langkah Keuangan dan Hasil Hukum

Penjualan fasilitas Temple meningkatkan posisi keuangan Rhodium. Hasil penjualan memungkinkan pelunasan utang sebesar $16 juta yang terutang kepada Galaxy Digital, bagian dari paket pendanaan debitor-in-possession sebesar $30 juta. Pelunasan ini mencakup semua biaya dan bunga, menandakan langkah menuju stabilitas keuangan.

Selain itu, penjualan fasilitas tersebut kepada Temple Green Data LLC, yang terkait dengan Rowan Digital Infrastructure, mengecualikan peralatan penambangan Bitcoin milik Rhodium. Divestasi strategis ini sejalan dengan proses kebangkrutan perusahaan yang sedang berlangsung di bawah Bab 11. Diajukan pada bulan Agustus di Distrik Selatan Texas, Rhodium mengungkapkan utang hingga $100 juta terhadap aset yang diperkirakan antara $100 juta dan $500 juta.

Kebangkitan Operasional

Selain mengatasi masalah keuangan, Rhodium siap untuk bangkit kembali secara operasional. Perusahaan mengumumkan rencana untuk memulai kembali kontrak penyewaan mesin penambang di fasilitas Rockdale milik Riot. Ini mengikuti putusan pengadilan terbaru yang menegaskan keabsahan perjanjian penyewaan Rhodium dengan anak perusahaan Riot, Whinstone US. Keputusan tersebut memungkinkan Rhodium untuk terus memanfaatkan fasilitas Whinstone milik Riot di Rockdale, Texas, sementara peralatan miliknya tetap menjadi aset penting.

Rhodium mengaitkan kemunduran operasional dengan hubungan yang tegang dengan Riot sejak 2023. Ketegangan ini memicu gagal bayar pinjaman, yang memerlukan perlindungan kebangkrutan dan lelang aset. Namun, putusan pengadilan menandai kemenangan kritis, mendorong stabilitas yang diperbarui dalam operasi penyewaan Rhodium.

Perkembangan terbaru Rhodium menunjukkan volatilitas di sektor penambangan Bitcoin. Pergantian kepemimpinan dan manajemen aset strategis adalah upaya untuk membangun kembali di tengah kesulitan. Namun, tantangan hukum yang sedang berlangsung dan tekanan keuangan menyoroti ketidakpastian di depan.