Dalam industri Web3.0 saat ini, AI agen (AlAgents) sedang menjadi topik hangat. Banyak proyek dan platform sedang aktif menjelajahi bagaimana menggabungkan teknologi AI dengan blockchain untuk mencapai otomatisasi yang lebih efisien, layanan yang dipersonalisasi, dan transparansi.
1. Likuiditas yang dibawa oleh AI: (Caff menyebutkan, AI membawa likuiditas besar ke pasar, fenomena ini sangat jelas di bidang cryptocurrency. Likuiditas adalah faktor penting yang mendorong kenaikan harga aset, sehingga, seiring perkembangan teknologi AI, kita mungkin akan melihat lebih banyak investasi mengalir ke bidang ini.
2. Penataan BNBChain: Haotian menganalisis kinerja aktif BNBChain dalam arah AI, terutama kerangka AIAgent yang diluncurkan oleh REVOX. Ini menunjukkan bahwa BNBChain ingin menarik lebih banyak pengembang untuk berpartisipasi melalui pengembangan yang terstandarisasi dan modular, sehingga memperkaya ekosistemnya.
3. Tantangan Aset Dunia Nyata (RWA): Tweet resmi Kava menunjukkan bahwa meskipun aset dunia nyata memiliki potensi besar, mereka juga menghadapi risiko seperti pulau data dan pembayaran ganda. AI dianggap sebagai alat yang kuat untuk mengatasi masalah ini dan mungkin akan memainkan peran penting di masa depan.
4. Kombinasi DeFi dan AI: Ringkasan TechFlow menyatakan bahwa Al dan DeFi akan menjadi narasi inti tahun depan, terutama dalam menarik investor tradisional. Dengan meningkatnya perhatian investor institusional terhadap pasar cryptocurrency, prospek aplikasi AI patut dinanti.
5. Interaksi Komunitas dan Nilai Emosional: 0xTodd mengusulkan gagasan menggunakan agen AI untuk diskusi sosial lintas bahasa, ini menunjukkan potensi AI dalam memfasilitasi interaksi komunitas dan meningkatkan pengalaman pengguna.
Secara keseluruhan, kebangkitan agen AI bukan hanya inovasi teknis, tetapi juga redefinisi dari seluruh ekosistem Web3.0. Dengan perkembangan proyek terkait yang terus berlanjut, kita dapat mengharapkan puncak pasar baru menjelang tahun 2025.