Menyusun strategi stop loss dan take profit yang masuk akal sangat penting untuk trading kontrak cryptocurrency, berikut adalah beberapa metode:
Strategi stop loss
- Berdasarkan analisis teknis
- Metode level harga kunci: Temukan level support kunci di pasar, seperti titik terendah harga sebelumnya, garis rata-rata bergerak, dll. Setelah harga menembus level support kunci ini, lakukan stop loss. Misalnya, jika harga Bitcoin menembus garis rata-rata bergerak 50 harinya, pertimbangkan untuk melakukan stop loss.
- Stop loss berdasarkan pola candlestick: Ketika muncul kombinasi candlestick bearish, seperti 'Bintang Senja', 'Bintang Penembak', dll., dan pergerakan harga selanjutnya mengonfirmasi pola tersebut, lakukan stop loss. Pola ini biasanya mengindikasikan bahwa pasar mungkin mengalami pembalikan.
- Berdasarkan rasio kerugian modal
- Stop loss dengan rasio tetap: Tetapkan rasio kerugian modal tetap yang dapat ditoleransi, seperti 5% - 10% dari modal akun. Ketika kerugian mencapai rasio ini, segera lakukan stop loss. Misalnya, jika Anda memiliki modal kontrak sebesar 10.000 dolar, tetapkan rasio stop loss 10%, ketika kerugian mencapai 1.000 dolar, lakukan stop loss.
- Stop loss bertahap: Seiring harga bergerak ke arah yang menguntungkan, secara bertahap geser level stop loss ke atas, mengunci keuntungan sambil mengendalikan risiko. Misalnya, setelah harga naik dalam jumlah tertentu, geser level stop loss dari di bawah harga beli awal ke dekat harga pokok, jika harga terus naik, tingkatkan level stop loss dengan tepat.
- Berdasarkan volatilitas pasar
- Stop loss ATR (Average True Range): ATR dapat mengukur tingkat volatilitas pasar. Anda dapat mengatur jarak stop loss berdasarkan nilai ATR, misalnya, mengatur level stop loss di bawah harga beli dikurangi 1,5 kali ATR. Dengan cara ini, ketika volatilitas pasar tinggi, jarak stop loss akan melebar, menghindari pemicu stop loss oleh fluktuasi jangka pendek; ketika volatilitas rendah, jarak stop loss menjadi lebih sempit, melakukan stop loss tepat waktu.
Strategi take profit
- Berdasarkan analisis teknis
- Metode level harga target: Temukan level resistance harga berdasarkan analisis teknis sebagai level harga target untuk melakukan take profit. Level resistance dapat berupa titik tertinggi harga sebelumnya, level retracement Fibonacci, dll. Misalnya, ketika harga Ethereum mendekati titik tertinggi sebelumnya, pertimbangkan untuk melakukan sebagian atau seluruhnya take profit.
- Garis tren dan saluran take profit: Jika harga berada dalam saluran naik atau naik sepanjang garis tren naik, ketika harga mencapai batas atas saluran atau menembus garis tren, dapat dilakukan take profit. Metode ini didasarkan pada kelanjutan dan pembalikan tren pasar untuk beroperasi.
- Berdasarkan rasio tetap dan keuntungan berganda
- Take profit dengan rasio tetap: Tetapkan rasio keuntungan tetap, seperti 20%, 30% dari modal akun. Ketika keuntungan mencapai rasio ini, lakukan take profit.
- Take profit berganda: Berdasarkan jumlah investasi awal, tetapkan target berganda, seperti mencapai 1,5 kali modal, 2 kali, dll. Strategi ini lebih cocok untuk investor dengan target keuntungan yang jelas.
- Berdasarkan siklus waktu
- Take profit jangka pendek: Jika strategi trading Anda bersifat jangka pendek, seperti trading harian, Anda dapat mengatur take profit berdasarkan waktu trading. Misalnya, dalam beberapa jam setelah trading, ketika keuntungan mencapai tingkat tertentu, lakukan take profit untuk menghindari fluktuasi pasar yang menyebabkan keuntungan berkurang.
- Take profit jangka panjang: Untuk kontrak cryptocurrency yang Anda pandang positif dalam jangka panjang, Anda dapat menetapkan periode take profit berdasarkan kuartalan atau tahunan. Ketika waktu yang diharapkan tercapai dan keuntungan sesuai harapan, lakukan take profit.