Dalam perkembangan terkini dalam dunia mata uang kripto, juga dikenal sebagai "koin" dan "kripto", Biro Investigasi Federal AS (FBI) telah mengeluarkan peringatan mendesak tentang pencurian mata uang kripto senilai $308 juta dari perusahaan mata uang kripto yang berbasis di Jepang, DMM . Peristiwa ini dipastikan terjadi pada Mei 2024.
Berdasarkan informasi dari laporan gabungan FBI, Pusat Investigasi Kejahatan Dunia Maya Departemen Pertahanan AS, dan Badan Kepolisian Nasional Jepang, kelompok hacker asal Korea Utara yang dikenal dengan nama TraderTraitor melakukan serangan canggih tersebut. Organisasi tersebut mengatakan bahwa kelompok pelaku dunia maya ini menargetkan kerentanan keamanan untuk mencuri kripto dalam jumlah besar dari akun DMM.
Khususnya, acara ini tidak hanya berfokus pada Bitcoin tetapi juga sangat mempengaruhi seluruh ekosistem altcoin, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan siber di sektor mata uang kripto yang sudah sangat sensitif. Hal ini menyoroti pentingnya keamanan informasi dan aset dalam transaksi kripto, terutama seiring dengan semakin canggihnya organisasi kriminal digital.
Serangan ini mengingatkan kita akan ancaman yang dihadapi lembaga keuangan di era digital. Investor juga disarankan untuk lebih berhati-hati dan mencari bursa dengan langkah-langkah keamanan tingkat lanjut. Kami akan terus memperbarui informasi terbaru mengenai kasus ini seiring dengan tersedianya rincian lebih lanjut dari FBI dan lembaga terkait.