Peristiwa yang menargetkan platform pertukaran terdesentralisasi Hyperliquid baru-baru ini menarik perhatian luas, menimbulkan kekhawatiran keamanan siber. Pagi ini, pihak resmi memberikan tanggapan terhadap peristiwa ini, menyatakan tidak ada bukti bahwa Hyperliquid telah dimanfaatkan oleh peretas Korea Utara atau ada bentuk kerentanan, mereka menekankan bahwa semua dana pengguna aman.
Penyebab peristiwa: Peretas Korea Utara di Hyperliquid
Penyebab peristiwa adalah kemarin pendiri MyEtherWallet, Taylor Monahan, menemukan sebuah alamat dompet yang terkait dengan peretas Korea Utara, menggunakan Hyperliquid untuk perdagangan kontrak, yang akhirnya mengalami kerugian total hampir 700 ribu dolar, memicu komunitas berpendapat bahwa perilaku perdagangan ini adalah peretas yang menguji stabilitas sistem Hyperliquid untuk mengevaluasi kemungkinan sebagai target serangan.
Karier perdagangan DPRK adalah...uh... berjalan...
Sejujurnya, jika saya adalah orang yang mengelola 4 validator Hyperliquid (atau binari ghetto sialan itu di gh), saya pasti akan cemas sekarang.
Orang-orang Hyperliquid tampaknya tidak khawatir sama sekali, jadi saya yakin semuanya baik-baik saja. pic.twitter.com/JrrU7t1sJe
— Tay (@tayvano_) 22 Desember 2024
Peristiwa semakin memanas, komunitas khawatir Hyperliquid menjadi target peretas Korea Utara dan diretas, menyebabkan harga token platform 'HYPE' jatuh dari puncak 35 dolar kemarin menjadi 28 dolar, sementara data on-chain menunjukkan bursa mencatat arus keluar dana terbesar sejak diluncurkan, dengan total arus keluar hampir 200 juta dolar kemarin.
Tanggapan resmi: Platform tidak menemukan kerentanan keamanan
Pagi ini, Hyperliquid Labs secara resmi menanggapi laporan mengenai aktivitas jaringan Korea Utara, mengklaim tidak ada bukti bahwa Hyperliquid telah dimanfaatkan oleh peretas Korea Utara atau ada bentuk kerentanan, menekankan bahwa semua dana pengguna aman. Perusahaan mengakui mengetahui laporan mengenai aktivitas alamat yang diduga terkait dengan Korea Utara, tetapi bersikeras bahwa mereka tidak menjadi target peretas Korea Utara. Mereka juga menegaskan pentingnya keamanan operasional (opsec) dan program penghargaan yang dermawan untuk laporan kerentanan.
Perusahaan menekankan protokol keamanan operasional yang kuat, yang mencakup program penghargaan komprehensif untuk pemburu kerentanan dan kepatuhan terhadap standar analisis blockchain terkemuka di industri. Selain itu, Hyperliquid Labs juga mengklarifikasi tuduhan perilaku tidak profesional oleh konsultan keamanan eksternal, menyatakan bahwa perilaku individu tersebut tidak pantas, dan menekankan bahwa tim akan mencari mitra yang lebih dapat dipercaya sebagai konsultan keamanan.
"Hyperliquid membantah tuduhan terkait peretas Korea Utara, menyatakan tidak ada masalah keamanan siber" artikel ini pertama kali diterbitkan di (Blockchain).