Musk dan Trump: Kerja sama mulai retak, nasib "DOGE" belum jelas
Tahun depan, dinamika hubungan antara Musk dan Trump menjadi sorotan banyak orang. Ada kabar bahwa keduanya akan berpisah jalan, dan berita ini langsung mengguncang arena publik. Trump belum kembali ke Gedung Putih, tetapi sudah muncul rumor ketidakharmonisan, sementara pengaruh Musk terus meluas, membuat Trump merasa terancam.
Mengingat kembali, saat keduanya mendirikan "Departemen Efisiensi Pemerintah" (nama sementara "DOGE"), mereka sangat optimis. Di konferensi Phoenix, Trump mengenakan dasi merah, di bawah latar belakang kembang api yang megah, ia mengumumkan kepada penonton: "Musk tidak bisa menjadi presiden, karena ia bukan lahir di Amerika." Ucapannya penuh dengan rasa cemburu.
Namun seiring berjalannya waktu, kerja sama yang pernah ada kini berubah menjadi "bom waktu". Minggu lalu, Musk membantu Kongres menolak undang-undang pengeluaran darurat, tindakan ini membuat kedua partai tersinggung. Gaya bertindak Musk yang sulit diprediksi dan pengaruhnya yang terus meningkat di arena politik, semua ini mengundang ketidakpuasan Trump. Ada rumor bahwa Trump menganggap Musk suka mencari perhatian dan menciptakan masalah.
Musk sepenuhnya fokus pada urusan "DOGE", bahkan berusaha mengurangi anggaran IRS dan Federal Reserve, yang jelas memperlebar jurang di antara keduanya. Trump awalnya memilihnya dan Vivek untuk menangani urusan terkait, berharap dapat meningkatkan efisiensi, tetapi sekarang nama Musk yang terkenal justru menutupi popularitasnya sendiri.
Masalah mendesak yang perlu diselesaikan adalah, jika Musk memilih untuk pergi, ke mana arah "DOGE"? Belum mendapatkan pengakuan resmi dari Kongres, sifatnya lebih mirip dengan badan penasihat tingkat tinggi daripada departemen formal, yang benar-benar membuat khawatir.
Ikuti saya untuk melihat profil saya dan mulai perjalanan kekayaan Anda!