Kampanye siber tanpa henti Korea Utara terhadap Korea Selatan telah mengambil arah baru, dengan polisi Jepang mengungkapkan bahwa peretasan DMM Bitcoin senilai $4,6 miliar pada bulan Mei adalah karya kelompok peretas Korea Utara yang disebut 'Trader Traitor'. Menurut Badan Polisi Nasional Jepang (NPA) dan Departemen Polisi Metropolitan Tokyo, kelompok tersebut menggunakan email phishing untuk menipu karyawan perusahaan yang terkait dengan DMM Bitcoin agar menginfeksi sistem mereka dengan malware. Ini memungkinkan para peretas untuk mencuri sejumlah besar cryptocurrency dari bursa. Serangan terhadap DMM Bitcoin hanyalah salah satu dari banyak serangan siber yang diluncurkan Korea Utara terhadap perusahaan-perusahaan Korea Selatan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2021, kelompok ini terhubung dengan peretasan senilai $200 juta terhadap bursa cryptocurrency Korea Selatan Bithumb. Serangan-serangan ini menyoroti ancaman yang semakin meningkat yang ditimbulkan oleh peretas Korea Utara. Kelompok ini sangat terampil dan memiliki sumber daya yang baik, dan memiliki sejarah menargetkan sasaran bernilai tinggi. Perusahaan dan individu harus waspada terhadap email phishing dan aktivitas mencurigakan lainnya yang bisa menjadi tanda serangan siber dari Korea Utara.