💥Kejatuhan Crypto: Mengapa Solana Tetap Tangguh💥
Selama beberapa minggu, alam semesta crypto telah terjun ke dalam periode turbulensi. Volatilitas yang meningkat dan kerugian yang meluas telah menguji portofolio para investor dan mengguncang kepercayaan pada beberapa aset. Namun, di tengah kekacauan ini, beberapa crypto berhasil menonjol dengan menarik perhatian para analis dan memicu minat para investor. Solana (SOL), khususnya, menonjol sebagai contoh ketahanan. Meskipun ada penurunan baru-baru ini, aset ini terus mendapatkan manfaat dari indikator yang menguntungkan dan momentum yang kuat, yang menunjukkan prospek menjanjikan untuk masa depan.
🔶Pasar yang turbulen, tetapi potensi tetap utuh
Selama minggu lalu, Solana mencatat penurunan sebesar 17,13% dalam nilainya, sebuah penurunan yang sesuai dengan tren kontraksi keseluruhan di pasar crypto. Meskipun penurunan ini mungkin tampak kritis pada pandangan pertama, beberapa indikator kunci mengungkapkan kenyataan yang lebih bernuansa. Data dari Glassnode, khususnya, menyoroti bahwa rasio MVRV (Nilai Pasar terhadap Nilai yang Direalisasikan) Solana tetap berada di zona valuasi yang moderat. Indikator ini, yang membantu menentukan apakah suatu aset undervalued atau overvalued, menunjukkan bahwa Solana saat ini berosilasi antara rata-rata dan +0,5 deviasi standar. Dengan demikian, ini menunjukkan bahwa, meskipun ada turbulensi, aset ini belum mencapai puncak siklus. “Data ini menunjukkan bahwa Solana mempertahankan potensi keuntungan yang signifikan sebelum memasuki zona overheat,
Sementara itu, Solana terus menunjukkan kemampuannya untuk menarik modal. Sejak September 2023, jaringan ini telah mencatat aliran bersih positif mencapai puncak spektakuler sebesar $776 juta per hari. Tingkat likuiditas yang luar biasa ini mencerminkan kepercayaan para investor, baik mereka yang berposisi dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Memang, tren ini menekankan daya tarik Solana yang bertahan dalam konteks pasar yang menantang, serta kekuatan ekosistemnya. Dengan demikian, data mengungkapkan bahwa pengambilan keuntungan melibatkan aset dengan berbagai durasi kepemilikan, berarti dari satu minggu hingga satu tahun, mencerminkan keseimbangan