$BTC The Fed menghadapi paradoks yang mendalam.
Hari ini adalah pertemuan terakhir The Fed pada tahun 2024 dan pasar memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin dengan probabilitas 96%. Namun, ia menghadapi dilema yang sangat mendalam.
Di satu sisi, pasar memecahkan rekor demi rekor. Saham berada pada titik tertinggi dalam sejarah, harga rumah berada pada puncaknya, Bitcoin memecahkan rekor baru, dan bahkan koin meme seperti "Fartcoin" mencapai penilaian $500 juta.
Di sisi lain, terdapat risiko kenaikan inflasi. Ketiga indikator inflasi utama – CPI, PPI dan PCE – kembali meningkat. Perkiraan The Fed Cleveland pada bulan Desember adalah 2,86%. PCE Inti mendekati 3%.
Hal yang menarik adalah suku bunga jangka panjang telah meningkat sejak The Fed mulai memberikan sinyal pivot. Imbal hasil obligasi 10 tahun naik 85 basis poin. Obligasi populer ETF TLT turun 11% dalam tiga bulan. Suku bunga hipotek 30 tahun meningkat dari 6% menjadi 7%.
Apa yang disampaikan tabel ini kepada kita?
Pasar sebenarnya sedang bermain catur dengan The Fed. Saat The Fed memberi sinyal penurunan suku bunga, suku bunga jangka panjang pun meningkat. Pasalnya, pasar khawatir terhadap kembalinya inflasi dan pelonggaran prematur The Fed.
Kekhawatiran ini bukannya tidak berdasar.
Pada tahun 1970-an, The Fed melakukan kesalahan yang sama—menyatakan bahwa pihaknya mengakhiri perang terhadap inflasi terlalu dini dan memangkas suku bunga. Kesimpulan? Inflasi kembali dan menguat.
Terlebih lagi, saat ini, tidak seperti tahun 1970an, terdapat hutang negara yang sangat besar. Pembayaran bunga melebihi $1 triliun per tahun. Hal ini mempersulit The Fed.
Kemungkinan besar kita akan melihat penurunan sebesar 25 basis poin pada pertemuan hari ini. Namun pertanyaan sebenarnya adalah apa yang terjadi selanjutnya. Akankah The Fed melanjutkan kebijakannya di bulan Januari atau akan menerima pesan pasar dan berhenti sejenak?
Saya lebih dekat dengan skenario kedua. Karena:
1. Inflasi belum terkendali sepenuhnya
2. Kondisi keuangan berada pada level paling longgar dalam 24 tahun terakhir
3. Perilaku spekulatif kembali meningkat
4. Pasar tenaga kerja menunjukkan tanda-tanda pelemahan
Jadi periode berikutnya mungkin adalah kembalinya periode suku bunga yang "lebih tinggi dan lebih lama".