Senator Elizabeth Warren menginginkan kejelasan tentang standar etika yang diterapkan kepada miliarder Elon Musk dalam perannya sebagai penasihat utama tim transisi Presiden terpilih Donald Trump. Dalam suratnya kepada Trump, Warren menekankan perlunya Musk mengatasi potensi konflik kepentingan jika ia ingin terus menjadi penasihat pemerintahan yang akan datang.

Surat dari Warren menyoroti peraturan yang ada yang diterbitkan oleh General Services Administration. Peraturan ini mengamanatkan bahwa anggota tim transisi menghindari konflik kepentingan yang nyata maupun yang dirasakan.

Senator partai demokrat dari Massachusetts itu menegaskan bahwa para anggotanya dilarang terlibat dalam hal-hal yang dapat memengaruhi kepentingan finansial mereka. Kendati ada ketentuan ini, masih belum jelas apakah Musk, yang kekayaan bersihnya dinilai sebesar $474 miliar oleh Bloomberg Billionaire Index, tunduk pada standar-standar ini.

Musk, yang terkenal sebagai pendiri Tesla dan SpaceX, memegang peran ganda dalam proses transisi. Ia tidak hanya bertugas sebagai penasihat, tetapi juga memimpin bersama dewan penasihat yang diusulkan untuk menghilangkan pemborosan pemerintah, yang diberi nama Department of Government Efficiency (D.O.G.E.).

Warren mempertanyakan etika dan pengaruh politik Musk

Berbicara kepada MSNBC, Warren menyatakan kekhawatirannya atas pengaruh Musk yang tidak terkendali, terutama mengingat keterlibatan kerajaan bisnisnya dengan kontrak pemerintah dan masalah regulasi.

Warren berpendapat bahwa banyak perusahaan milik CEO Tesla terlibat langsung dengan pemerintah AS. Baginya, hubungan dekat Musk dengan Presiden terpilih AS Trump mungkin dapat membuat perusahaan-perusahaan tersebut "lebih kaya".

“Ini adalah konflik kepentingan pada tingkat yang belum pernah terlihat sebelumnya,” katanya dalam wawancara tersebut.

Elizabeth Warren mempermasalahkan @elonmuska yang menasihati Trump tentang efisiensi.

Rupanya menciptakan mobil listrik, roket yang dapat digunakan kembali, dan antarmuka otak tidak dianggap sebagai "bukan apa-apa bagi masyarakat" di dunianya.pic.twitter.com/sHps2kQuXC

— Mario Nawfal (@MarioNawfal) 18 Desember 2024

Musk telah menjadi pendukung Trump yang terlihat dan vokal sejak masa kampanye kepresidenannya. Upayanya meliputi penyelenggaraan berbagai acara, tampil di media, dan mendanai berbagai inisiatif untuk meningkatkan partisipasi pemilih.

Khususnya, advokasi Musk untuk platform Trump selaras erat dengan kepentingan bisnisnya. Misalnya, Trump telah berjanji untuk mempercepat inisiatif federal, seperti program eksplorasi Mars SpaceX, sementara Tesla milik Musk mendapat manfaat dari subsidi federal untuk infrastruktur kendaraan listriknya.

“Menempatkan Tn. Musk dalam posisi yang dapat memengaruhi kontrak pemerintah dan penegakan peraturan senilai miliaran dolar tanpa adanya perjanjian konflik kepentingan yang ketat merupakan undangan untuk korupsi dalam skala yang belum pernah terlihat dalam masa hidup kita,” kata Warren dalam suratnya.

Senator AS tersebut juga mencatat bahwa pengawasan etika sangat penting untuk memastikan pemerintah tidak menjadi sarana untuk memperkaya individu-individu terkaya di Amerika.

Hubungan dengan pemerintahan Trump

Keterlibatan Musk dalam pemerintahan tidak hanya sebatas advokasi. Ia muncul sebagai tokoh utama dalam membentuk kebijakan pemerintah dan prioritas pengeluaran, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang kenetralan. Sementara itu, beberapa usaha Musk, termasuk Tesla, SpaceX, Starlink, dan Neuralink, menghadapi pengawasan regulasi atau memiliki kontrak dengan lembaga federal.

Tesla saat ini sedang diselidiki oleh Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional atas kecelakaan pejalan kaki yang melibatkan kendaraannya.

Selain itu, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) telah mengemukakan kekhawatiran potensi penipuan sekuritas terkait aktivitas Musk baru-baru ini. Perusahaan lain, seperti Neuralink dan Starlink, juga tengah mengajukan masalah regulasi yang tertunda di hadapan otoritas federal.

Ketika ditanya oleh majalah Time tentang potensi konflik kepentingan, Trump menepis kekhawatiran itu, dengan menyatakan bahwa Musk lebih mengutamakan negara daripada kepentingan bisnisnya. "Ia menganggap ini sebagai proyeknya yang paling penting," kata Trump.

Namun, surat Warren membantah narasi ini, dengan mengutip saham keuangan Musk yang besar dan potensi pelanggaran etika. Ia menyerukan transparansi dan perjanjian konflik kepentingan yang kuat untuk menjaga kepercayaan publik terhadap pemerintahan.

Dalam sebuah pernyataan yang menanggapi kekhawatiran Warren, juru bicara tim transisi Trump, Karoline Leavitt, menganggap kritik senator tersebut sebagai sandiwara politik.

“…Pocahontas (Warren) dapat memainkan permainan politik dan mengirim surat-surat yang tidak berguna, tetapi transisi Trump-Vance akan tetap berpegang pada standar etika dan hukum setinggi mungkin—standar yang tidak dikenal oleh seorang politisi karier yang dampak sosialnya hanya 1/1024 dari Elon Musk.”

Dari Nol hingga Web3 Pro: Rencana Peluncuran Karier Anda dalam 90 Hari