Di dalam semesta luas perdagangan kontrak mata uang digital, terdapat sebuah 'aturan dua delapan' yang diterima secara umum. Ia seperti batasan tak terlihat yang membagi para trader menjadi dua kubu besar. 20% trader elit, seperti bintang-bintang cemerlang di langit malam, dengan kecerdasan luar biasa dan keputusan yang tegas, berdiri teguh di tengah pasar yang bergelora, meraih kekayaan yang mengagumkan. Sementara 80% trader yang tersisa, seperti kapal yang tersesat di lautan luas, terus mencari cahaya redup yang akan memandu mereka maju.

Di lautan yang penuh dengan ketidakpastian dan tantangan ini, saya memiliki seorang teman yang juga pernah mengalami perjalanan eksplorasi yang panjang dan berliku. Ia berusaha memahami arah masa depan pasar melalui analisis fundamental, tetapi kenyataannya seperti cermin dingin yang tanpa ampun mencerminkan kegagalan dan kekecewaannya. Ia menghabiskan banyak waktu dan energi untuk mengumpulkan data harga spot, neraca penawaran dan permintaan, serta lingkungan ekonomi, tetapi kerugian selama dua tahun seperti tamparan keras yang memaksanya untuk meninjau kembali strategi perdagangannya.

Kemudian, ia beralih ke analisis teknis, berharap dapat menangkap titik balik pasar melalui menggambar garis dan mempelajari indikator teknis. Namun setelah setahun berusaha, ia tetap terluka, hatinya penuh dengan keraguan dan kekecewaan. Ia mulai meragukan apakah indikator teknis dan pola teknis ini benar-benar dapat memberinya keuntungan dalam perdagangan.

Dalam keputusasaan dan kebingungan, ia kembali mencoba analisis sisi keuangan, berusaha menilai arah masa depan pasar melalui perubahan volume posisi dan volume perdagangan. Namun hasilnya tetap mengecewakan, ia seolah terjebak dalam labirin tanpa solusi, tidak dapat menemukan jalan keluar.

Namun, takdir selalu membawa perubahan pada saat yang paling tidak terduga. Dalam sebuah kesempatan yang kebetulan, ia membaca sebuah wawancara tentang trader yang sukses. Trader ini mengklaim bahwa metode tradingnya sangat sederhana, yaitu hanya satu garis rata-rata. Pada awalnya, tokoh utama tidak menganggapnya serius, bahkan merasa itu adalah omong kosong. Namun karena rasa ingin tahu dan ketidakpuasan di dalam hatinya, ia memutuskan untuk mencoba strategi trading yang tampaknya sederhana namun penuh misteri ini.

Ia meminta bantuan rekannya untuk memprogram strategi garis rata-rata, dan memuatnya ke dalam grafik perdagangan kontrak mata uang digital. Ketika ia melihat garis rata-rata itu bergerak bebas di grafik, setiap persilangan disertai dengan sinyal jelas untuk membuka dan menutup posisi, ia seolah terkejut oleh kekuatan misterius. Pada saat itu, ia seolah melihat kepingan pengetahuan yang ia kumpulkan selama bertahun-tahun dalam perdagangan disatukan oleh garis rata-rata ini, membentuk sebuah sistem perdagangan yang lengkap dan kuat.

Ia mulai menyadari bahwa perdagangan yang sebenarnya bukanlah tentang memprediksi arah pasar, tetapi tentang belajar bagaimana menangani ketidakpastian setelah memegang posisi. Metode trading garis rata-rata meskipun sederhana, namun mengandung cara memperoleh keuntungan yang selaras dengan sifat pasar. Ketika arah harga berada di atas garis rata-rata, ia memilih untuk memegang posisi beli; ketika arah harga berada di bawah garis rata-rata, ia memilih untuk memegang posisi jual. Kunci untuk mendapatkan keuntungan terletak pada bagaimana cerdik menangani stop loss saat mengalami kerugian dan memegang posisi saat meraih keuntungan.

Untuk memverifikasi efektivitas strategi ini, ia melakukan backtest kuantitatif. Hasilnya mengejutkan, strategi garis rata-rata yang tampak sederhana ini ternyata melampaui 80% trader, dan bahkan setelah satu tahun, ini tetap menjadi metode perdagangan yang menguntungkan.

Ia mengerti bahwa inti dari perdagangan tidak terletak pada memprediksi arah pasar, tetapi pada bagaimana menangani hubungan antara risiko dan imbalan. Untuk tetap bertahan di pasar, ia harus membangun logika dan sistem perdagangan yang menjadi miliknya sendiri. Sejak saat itu, ia memulai jalur perdagangan yang baru, tidak lagi mengejar prediksi arah pasar secara membabi buta, tetapi fokus pada bagaimana lebih baik menangani ketidakpastian setelah memegang posisi. Ia belajar untuk tegas dalam melakukan stop loss saat mengalami kerugian, dan bersabar dalam memegang posisi saat meraih keuntungan, membiarkan profit mengalir dengan sendirinya. Semua perubahan ini berasal dari garis rata-rata yang tampak sederhana namun penuh dengan kebijaksanaan.