Penulis: Vince Quill, CoinTelegraph; Kompilasi: Deng Tong, Jinse Caijing

Pendiri bersama OpenAI Ilya Sutskever baru-baru ini memberikan pidato di konferensi Neural Information Processing Systems (NeurIPS) 2024 yang diadakan di Vancouver, Kanada.

Sutskever menyatakan bahwa peningkatan kemampuan komputasi melalui perangkat keras, perangkat lunak, dan algoritma machine learning yang lebih baik, kecepatannya melebihi jumlah total data yang tersedia untuk pelatihan model kecerdasan buatan. Peneliti kecerdasan buatan ini membandingkan data dengan bahan bakar fosil, yang pada akhirnya akan habis. Sutskever berkata:

"Data tidak tumbuh, karena kita hanya memiliki satu internet. Anda bahkan bisa mengatakan, data adalah bahan bakar fosil bagi kecerdasan buatan. Data diciptakan dengan cara tertentu, sekarang kita menggunakannya, kita telah mencapai puncak data, tidak akan ada lebih banyak data lagi." "—Kita harus mengelola data yang kita miliki."

Pendiri bersama OpenAI memprediksi bahwa agen kecerdasan buatan, data sintetik, dan perhitungan waktu inferensi adalah arah evolusi berikutnya dari kecerdasan buatan, yang pada akhirnya akan melahirkan kecerdasan buatan super.

agskKM5RJvdL958B1xBjneB7H20fCJ4JdGZLKjqD.jpeg

Grafik yang membandingkan kemampuan komputasi pelatihan awal AI dan ukuran dataset. Sumber: TheAIGRID, Ilya Sutskever

Agen kecerdasan buatan sedang menggebrak dunia kripto

Agen kecerdasan buatan akan melampaui model chatbot saat ini, mampu membuat keputusan tanpa input manusia, dan dengan munculnya meme coin kecerdasan buatan dan model bahasa besar (LLM) seperti Truth Terminal, agen kecerdasan buatan telah menjadi narasi populer di bidang kripto.

Setelah LLM mulai mempromosikan sebuah meme coin bernama Goatseus Maximus (GOAT), Truth Terminal dengan cepat menjadi terkenal, dan nilai pasar coin tersebut akhirnya mencapai 1 miliar dolar, menarik perhatian investor ritel dan modal ventura.

3S6MEKDtIeueNPM8HGAi4PGfft0ZUwIoSUJhV831.jpeg

Informasi pasar token GOAT. Sumber: CoinMarketCap

Laboratorium kecerdasan buatan DeepMind milik Google telah meluncurkan Gemini 2.0—sebuah model kecerdasan buatan yang akan memberikan daya pada agen kecerdasan buatan.

Menurut Google, agen yang dibangun dengan kerangka kerja Gemini 2.0 akan dapat membantu menyelesaikan tugas kompleks, seperti koordinasi antar situs web dan penalaran logis.

Kemajuan agen kecerdasan buatan yang dapat bertindak dan bernalar secara mandiri akan meletakkan dasar bagi kecerdasan buatan untuk terbebas dari ilusi data.

Terjadinya ilusi AI disebabkan oleh dataset yang tidak akurat serta kecerdasan buatan yang semakin bergantung pada penggunaan LLM lama untuk melatih LLM baru, yang akan menurunkan kinerja seiring waktu.