Di antara rahasia dunia cryptocurrency, yang paling menonjol adalah apa yang disebut dompet Bitcoin “mati”.
Mereka dapat menyimpan jutaan BTC, tetapi tidak ada pergerakan dana selama bertahun-tahun.
Beberapa ahli percaya bahwa jumlah total bitcoin yang “terbengkalai” bisa mencapai 5 juta BTC.
Sebagian besar aset ini diatribusikan kepada Satoshi Nakamoto sendiri, pencipta misterius Bitcoin. Tapi apa yang harus dilakukan dengan uang yang tampaknya hilang selamanya ini?
Apa yang dimaksud dengan dompet “mati”? Definisi dompet “mati” masih menjadi bahan perdebatan.
Mungkin ini yang bisa dianggap sebagai dompet:
Tidak aktif selama lebih dari 50 tahun.
Mereka diciptakan pada tahun-tahun awal Bitcoin dan tidak memiliki transaksi keluar.
Tidak tersedia bagi pemilik karena kunci hilang (dalam kasus penyimpanan terpusat).
Kriteria pengabaian yang tepat akan membantu membedakan dompet yang benar-benar “mati” dari dompet yang sudah lama tidak digunakan pemiliknya.
Bagaimana cara menggunakan koin dari dompet yang ditinggalkan? Jika komunitas memutuskan bahwa koin tersebut perlu dikembalikan ke perekonomian, skenario berikut mungkin terjadi:
1. Alokasi proporsional di antara pemegang $BTC Pemilik Bitcoin aktif dapat diberi imbalan sesuai proporsi kepemilikan mereka di jaringan.
Hal ini akan meningkatkan minat pengguna terhadap ekosistem dan dapat mendorong penyimpanan #BTC dalam jangka panjang.
2. Buat dana pengembangan blockchainDana tersebut dapat digunakan untuk mendukung infrastruktur Bitcoin, penelitian keuangan di bidang teknologi blockchain, atau proyek kepentingan publik.
3. Gunakan komputer kuantum untuk memulihkan akses Dengan perkembangan teknologi kuantum, peretasan alamat lama menjadi mungkin. Ini mungkin merupakan bentuk “eksploitasi” baru namun membuka pertanyaan etika dan moral.
4. Pendapatan universal atau dukungan bagi perekonomian negara-negara miskin
Dana ini dapat menjadi sumber pendanaan untuk inisiatif global seperti pendapatan dasar atau pembangunan daerah miskin.
Masalah dan risikoUpaya untuk mendistribusikan kembali dana dari dompet yang ditinggalkan pasti menimbulkan kontroversi:
Masalah hukum:
Siapa yang dapat mengambil keputusan ini jika jaringan Bitcoin terdesentralisasi?
Pertimbangan etis:
Apakah ini melanggar prinsip inti Bitcoin tentang kesucian uang?
Risiko teknis:
Mungkinkah gangguan seperti itu merusak kepercayaan terhadap jaringan?
Pertanyaan untuk komunitasApakah layak melakukan sesuatu dengan dompet yang ditinggalkan? Atau apakah dana ini tetap menjadi pengingat permanen akan kesucian prinsip-prinsip Bitcoin?
Bagikan pendapat Anda!
Metode redistribusi manakah yang menurut Anda paling masuk akal?
Atau menurut Anda dompet yang "mati" harus dibiarkan selamanya?