Apa yang terjadi?
Mantan CEO Binance, Zhao Changpeng (disingkat CZ), baru-baru ini menyatakan di konferensi Bitcoin MENA yang diadakan di Abu Dhabi bahwa China mungkin akan menjadi salah satu negara yang mengadopsi cadangan Bitcoin strategis, meniru rencana yang diajukan oleh Trump yang akan datang.
Meskipun saat ini tidak ada bukti langsung bahwa China sedang mengumpulkan Bitcoin dalam jumlah besar, CZ percaya bahwa pembentukan cadangan Bitcoin di China tidak dapat dihindari.
Mantan CEO Binance CZ: China mungkin akan menjadi negara yang membangun cadangan Bitcoin.
Berdasarkan ramalan Zhao Changpeng, China kemungkinan akan memilih untuk memasukkan Bitcoin sebagai bagian dari cadangan nasionalnya, dan hal ini mungkin akan secara bertahap terwujud dalam waktu dekat.
Zhao Changpeng menyatakan, meskipun sikap pemerintah China terhadap cryptocurrency tetap cukup konservatif dan kurangnya transparansi regulasi, dia tidak meragukan kemampuan untuk mendorong kebijakan dengan cepat, dan mengatakan, 'Jika China mau, ia dapat bertindak di tingkat kebijakan dengan sangat, sangat cepat.' Oleh karena itu, jika China memutuskan untuk membentuk cadangan Bitcoin, dia tidak akan terkejut.
Selain itu, dia juga menunjukkan bahwa Bitcoin adalah satu-satunya 'aset keras', yang menjadikannya salah satu pilihan penting bagi pemerintah negara-negara dalam diversifikasi cadangan.
Aset Keras (Hard Asset): Merujuk pada aset fisik yang memiliki nilai intrinsik dan mampu menahan inflasi atau fluktuasi pasar.
Meskipun saat ini tidak ada bukti langsung yang menunjukkan bahwa pemerintah China sedang membeli Bitcoin dalam jumlah besar, Zhao Changpeng tetap percaya bahwa pembentukan cadangan Bitcoin adalah hal yang tidak dapat dihindari bagi China.
Apa sikap China terhadap cryptocurrency?
Sejak 2013, sikap pemerintah China terhadap cryptocurrency telah berubah-ubah, dari awalnya terbuka hingga kemudian keras dalam penegakan hukum, dan sekarang menjadi sikap hati-hati.
Awalnya, China memiliki sikap yang relatif terbuka terhadap cryptocurrency, dan sempat menjadi pasar perdagangan Bitcoin terbesar di dunia. Namun, seiring dengan pertumbuhan pesat pasar cryptocurrency, pemerintah China mulai khawatir tentang risiko keuangan yang ditimbulkan oleh cryptocurrency, masalah pencucian uang, dan risiko aliran modal keluar.
Pada tahun 2017, pemerintah China secara resmi melarang bursa cryptocurrency dan ICO (penawaran koin perdana), serta secara menyeluruh melarang perdagangan dan penambangan cryptocurrency. Sejak saat itu, China telah menekankan pengawasan pasar keuangan, dan mengambil sikap yang lebih ketat terhadap cryptocurrency.
Namun demikian, perhatian China terhadap teknologi blockchain tidak pernah berkurang, bahkan mendorong pengembangan teknologi blockchain di tingkat nasional dan memandangnya sebagai bagian penting dari ekonomi digital masa depan.
Pada tahun 2021, Bank Rakyat China meluncurkan yuan digital (e-CNY) yang didasarkan pada teknologi blockchain, namun mata uang digital ini tetap dikuasai oleh bank sentral, berbeda dengan cryptocurrency terdesentralisasi seperti Bitcoin.
Belakangan ini, meskipun China tetap bersikap cukup konservatif dalam hal cryptocurrency, dengan meningkatnya perhatian global terhadap aset digital seperti Bitcoin, pasar umumnya percaya bahwa China mungkin akan mempertimbangkan kembali kebijakan terhadap Bitcoin di suatu waktu di masa depan dan mungkin akan mengambil sikap yang lebih proaktif untuk menghadapi perubahan pasar.
Rencana pemerintah Trump: Amerika Serikat juga diharapkan membangun cadangan Bitcoin.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengusulkan gagasan 'membangun cadangan Bitcoin' selama kampanye presiden 2024, yang menarik perhatian luas.
Berdasarkan rencana ini, Trump mengusulkan agar pemerintah Amerika Serikat memasukkan Bitcoin sebagai salah satu aset cadangan nasionalnya dan mungkin melakukan pembelian Bitcoin secara besar-besaran, yang pada akhirnya membentuk cadangan strategis Bitcoin.
Kebijakan ini dianggap sebagai tantangan besar bagi sistem keuangan tradisional, karena Bitcoin sebagai aset digital yang terdesentralisasi memiliki perbedaan mendasar dengan sistem mata uang fiat tradisional.
Inti dari rencana cadangan Bitcoin Trump adalah memanfaatkan Bitcoin sebagai 'aset keras' untuk menghadapi ketidakstabilan keuangan dan tekanan inflasi yang mungkin dihadapi Amerika di masa depan.
Kelangkaan dan sifat terdesentralisasi Bitcoin menjadikannya sebagai alat penyimpan nilai untuk melawan devaluasi mata uang fiat. Jika Amerika Serikat benar-benar mulai melaksanakan rencana ini, diharapkan akan memberikan dampak yang mendalam pada pasar Bitcoin, termasuk mendorong lonjakan harga Bitcoin dan menarik lebih banyak negara untuk mempertimbangkan memasukkan Bitcoin ke dalam sistem cadangan mereka.
Namun, rencana ini juga menghadapi banyak kontroversi. Para kritikus menunjuk pada kemungkinan bahwa jika pemerintah Amerika Serikat melakukan akuisisi Bitcoin secara besar-besaran, hal itu dapat memicu fluktuasi pasar yang berlebihan dan mempengaruhi stabilitas keuangan negara lain.
Selain itu, karena volatilitas tinggi Bitcoin, beberapa ekonom berpendapat bahwa memasukkannya ke dalam cadangan nasional juga dapat meningkatkan risiko keuangan yang dihadapi Amerika Serikat.
Referensi: cointelegraph, cryptotimes
Lebih banyak laporan
Bapak Bitcoin maju ke legislatif! Apa pendapatnya tentang dua isu besar: cadangan Bitcoin dan penambangan energi hijau?
Memasukkan ke dalam cadangan nasional, sepenuhnya mendukung Bitcoin! Apa poin-poin penting lainnya dari konferensi Bitcoin Trump?