Pasar mata uang kripto di Korea Selatan mengalami penurunan drastis setelah Presiden Yoon Suk-yeol mengumumkan darurat militer pada Selasa malam, pukul 10.30 waktu setempat.
Dalam pidatonya di televisi, Presiden Yoon mengumumkan bahwa darurat militer diterapkan untuk “melindungi Korea yang bebas dari ancaman kekuatan komunis Korea Utara dan menghilangkan unsur-unsur anti kemapanan,” menurut laporan dari CNN.
Darurat militer dan dampaknya terhadap pasar mata uang kripto
Darurat militer di Korea Selatan berarti militer mengontrol langsung fungsi pemerintahan sipil, yang biasanya diterapkan ketika ada ancaman besar terhadap ketertiban umum. Terakhir kali negara tersebut mengumumkan darurat militer adalah pada tahun 1980, menurut surat kabar Hankyoreh.
Segera setelah pengumuman tersebut, harga cryptocurrency di bursa utama seperti Upbit, Bithumb dan Coinone turun tajam. Di Upbit, Bitcoin sempat turun sekitar 12% nilainya, sementara Tether (USDT) turun hingga 1.200 won. Altcoin seperti Ripple (XRP), Shiba Inu, dan Dogecoin juga mengalami penurunan dua digit.
Indeks Pasar Upbit (UMI), yang melacak kinerja 30 cryptocurrency teratas berdasarkan kapitalisasi di bursa, turun 13,28% selama 24 jam terakhir.
Aplikasi transaksi terganggu
Aplikasi perdagangan seluler Upbit saat ini tidak dapat diakses, kemungkinan karena lonjakan lalu lintas karena investor mencoba melakukan perdagangan di tengah volatilitas pasar yang ekstrem.
Menyimpulkan
Pemberlakuan darurat militer telah menyebabkan kepanikan tidak hanya di dunia politik tetapi juga di pasar keuangan dan mata uang kripto di Korea Selatan. Perkembangan ini menarik perhatian global karena investor terus memantau situasi.