Menurut Odaily, won Korea Selatan mengalami penurunan signifikan terhadap dolar AS, mencapai titik terendah dalam dua tahun. Kemerosotan ekonomi ini bertepatan dengan meningkatnya ketegangan politik di negara tersebut. Pemimpin partai oposisi terbesar Korea Selatan, Lee Jae-myung, telah menyatakan bahwa parlemen akan berusaha untuk membatalkan deklarasi darurat militer Presiden Yoon Suk-yeol. Namun, ada kekhawatiran bahwa militer mungkin akan campur tangan dengan menangkap anggota parlemen.

Menyusul pengumuman darurat militer oleh presiden, akses ke parlemen Korea Selatan telah dibatasi, dengan jalan menuju gedung legislatif diblokir. Hal ini telah mencegah anggota parlemen memasuki gedung tersebut, yang selanjutnya meningkatkan krisis politik. Situasi yang sedang berlangsung telah menimbulkan kekhawatiran tentang stabilitas lingkungan politik Korea Selatan dan potensi dampaknya terhadap ekonomi negara tersebut. Depresiasi won mencerminkan ketidakpastian ini, karena investor tetap berhati-hati di tengah berbagai peristiwa yang sedang berlangsung.