• Elon Musk telah memperkenalkan chatbot AI baru yang dikenal sebagai Grok, tersedia secara eksklusif untuk pengguna X Premium+.

  • Grok terhubung langsung ke Twitter dan memiliki akses ke gudang informasi dan percakapan luas yang bersumber dari jutaan pengguna.

  • Musk telah merancang Grok untuk menunjukkan kelucuan dan humor, mengklaim bahwa Grok mengungguli model lain karena pembaruan waktu nyata.

  • Terlepas dari kritik sebelumnya terhadap AI, Musk mengungkapkan harapannya bahwa Grok akan menjadi AI yang ramah dan menyenangkan tanpa menimbulkan risiko apa pun terhadap kemanusiaan.

  • Chatbot AI secara progresif menjadi lebih cerdas dan mudah beradaptasi, menunjukkan kemajuan dalam teknologi AI.

Elon Musk telah memberi nama "Grok" untuk chatbot yang baru saja diluncurkan ini. Dalam sebuah tweet pengumuman, terungkap bahwa Grok adalah model AI perdana yang diluncurkan oleh xAI, perusahaan rintisan AI baru yang didirikan oleh Elon Musk.

Kenalkan Grok: Grok menawarkan keunggulan unik jika dibandingkan dengan AI berbasis obrolan lainnya. Grok terhubung langsung ke Twitter (X), sehingga memberikan akses bawaan ke berbagai informasi dan percakapan yang bersumber dari jutaan pengguna. Menurut Elon Musk, Grok memiliki ketertarikan pada sarkasme dan menanggapi pertanyaan dengan sentuhan humor, suatu sifat yang sering kali tidak ada pada model AI lainnya.

Elon Musk menekankan bahwa Grok memiliki "keunggulan besar dibandingkan model lain" karena selalu diperbarui secara konsisten, tidak seperti model lain seperti GPT-3.5 yang mengandalkan kumpulan data terbatas.

Pandangan Elon Musk tentang AI: Elon Musk telah lama menjadi kritikus AI yang blak-blakan, sebuah sikap yang telah ia pertahankan sejak 2018 ketika ia menyampaikan keyakinannya kepada para pemangku kepentingan OpenAI bahwa perusahaan tersebut tertinggal dari Google. Musk bahkan mengusulkan untuk mengambil alih perusahaan tersebut, tetapi ketika rekan-rekan pendirinya menolak tawarannya, ia akhirnya mengundurkan diri.

Selama bertahun-tahun, Musk telah menyatakan kekhawatiran tentang potensi bahaya AI, terutama karena semakin banyak orang yang mendukung pengembangannya. Ia telah menyerukan agar pembangunan dan penskalaan model AI dihentikan sementara hingga langkah-langkah regulasi lebih lanjut diberlakukan. Musk bahkan menandatangani petisi bersama CEO lain yang mengadvokasi regulasi dan pemantauan AI yang lebih ketat, meskipun mengakui kesia-siaannya, karena ia ingin "berterus terang" mengenai masalah tersebut.

Intinya, Musk berharap Grok akan menjadi AI yang "ramah" dan "menyenangkan" yang tidak menimbulkan risiko bagi umat manusia.

Akses ke Grok: Grok saat ini masih dalam tahap pengujian awal, setelah menjalani pelatihan selama dua bulan. Namun, AI tersebut diharapkan akan berkembang pesat karena semakin banyak pengguna yang menggunakannya dan memberikan umpan balik. Namun, akses ke Grok akan dibatasi untuk pengguna X Premium+ dan tidak tersedia untuk pengguna biasa. Visi Elon Musk untuk X sebagai aplikasi yang mencakup semuanya untuk menyaingi WeChat selangkah lebih dekat untuk diwujudkan, dengan Grok berfungsi sebagai komponen utama yang akan menawarkan asisten AI yang dipersonalisasi kepada pengguna.

xAI, perusahaan di balik Grok, juga bermaksud untuk mengintegrasikan chatbot tersebut ke dalam sistem lain, termasuk Tesla, dan akan menanggapi pertanyaan dengan sentuhan humor dan lelucon. Musk menyatakan, "Grok dirancang untuk menjawab pertanyaan dengan sedikit kecerdasan dan memiliki sifat pemberontak, jadi jangan menggunakannya jika Anda tidak suka humor!"

Lanskap AI yang Berkembang: Chatbot AI terus mengalami kemajuan dalam kecanggihannya setiap bulan. Banyak yang dapat berinteraksi dengan pengguna dengan cara yang menyerupai percakapan manusia, memproses gambar, dan bahkan membuat program komputer. Beberapa chatbot sedang dikembangkan untuk berkomunikasi dalam berbagai bahasa dan dialek, termasuk bahasa-bahasa Afrika yang secara historis kurang terwakili, seperti yang ditunjukkan oleh sebuah studi terkini dari University of Cape Town. Studi tersebut mengidentifikasi lebih dari 100 chatbot yang mampu memahami setidaknya satu dari 2.000 bahasa Afrika.

Perkembangan kemampuan AI yang terus berlanjut ini mengisyaratkan masa depan yang menjanjikan bagi teknologi ini. Tahun-tahun mendatang kemungkinan akan menyaksikan kemajuan lebih lanjut, meningkatkan antisipasi terhadap prestasi luar biasa yang akan dicapai AI dalam lima atau sepuluh tahun mendatang.

#ElonMusk #AI #Grok #ChatGPT #crypto2023