Sementara $BTC terus mencapai rekor tertinggi sepanjang masa (ATH) dan mendekati $100,000—sebuah tonggak psikologis bersejarah untuk pasar kripto—altcoin telah berkinerja jauh di bawah Bitcoin, bahkan terlihat cukup lesu.
Sekarang, dengan setiap Bitcoin bernilai sebanyak sebuah kondominium, permainan Bitcoin tampaknya hampir secara eksklusif diperuntukkan bagi raksasa Wall Street seperti BlackRock dan Elon Musk. Akibatnya, sebagian besar investor ritel akan beralih ke altcoin (token dengan kapitalisasi pasar lebih rendah selain Bitcoin) untuk mengoptimalkan pengembalian mereka.
Ini telah membuat banyak orang meragukan apakah musim altcoin—di mana altcoin melonjak x5, x10, atau bahkan x20 seperti di siklus sebelumnya—benar-benar akan terjadi.
Skeptisisme semacam itu dapat dimengerti karena tidak banyak investor yang memiliki kesabaran dan pengalaman untuk melihat tren makro di pasar. Demikian pula, ada skeptisisme ketika Bitcoin mencapai $30,000 mengenai apakah itu bisa kembali ke ATH 2021 sebesar $69,000. Dan ketika Bitcoin mencapai ATH baru pada Maret 2024, ada keraguan signifikan bahwa itu bisa naik ke $100,000.
Saya telah menjelaskan ini berkali-kali kepada para skeptis Bitcoin, dan saya percaya itu tidak lagi perlu. Sebaliknya, saya akan menjelaskan mengapa akan selalu ada musim altcoin ketika Bitcoin mencapai ATH baru:
1) Masuknya Modal Baru:
Ketika Bitcoin mencapai ATH, perhatian media arus utama dan media sosial meningkat, mendorong tidak hanya peningkatan modal ke Bitcoin tetapi juga peningkatan minat terhadap altcoin. Arus masuk peserta baru ini membawa modal segar ke pasar.
2) Ketakutan Akan Ketinggalan (FOMO):
Investor ritel sering merasa seolah-olah mereka telah "ketinggalan kapal" karena harga Bitcoin menjadi terlalu tinggi dibandingkan dengan kapasitas keuangan mereka. Ini menciptakan perubahan psikologis menuju altcoin, yang dianggap menawarkan pengembalian yang lebih tinggi (x2, x5, atau bahkan x10). Token dengan kapitalisasi pasar yang lebih rendah sering menarik modal karena keterjangkauannya dan potensi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi.
3) Penyeimbangan Portofolio:
Investor institusi, trader profesional, dan perusahaan manajemen aset—pada dasarnya paus dan hiu di pasar—mematuhi prinsip investasi fundamental seperti diversifikasi portofolio. Mereka mengalokasikan rasio tetap antara Bitcoin, altcoin, dan stablecoin (atau uang tunai). Ketika harga Bitcoin naik, bobotnya dalam portofolio mereka melebihi alokasi yang direncanakan, mendorong mereka untuk menjual sebagian Bitcoin untuk menyeimbangkan kembali. Modal ini kemudian mengalir ke altcoin.
4) Komunitas Kripto Berinvestasi di Bitcoin
Sebagian besar anggota komunitas kripto, termasuk dana investasi, proyek, bursa, perusahaan, dan platform, memahami bahwa Bitcoin adalah "emas digital." Oleh karena itu, Bitcoin terdiri dari bagian yang signifikan dari cadangan mereka. Ketika nilai Bitcoin meningkat, para pemain ini mendapatkan sumber daya tambahan untuk mempromosikan proyek dan token mereka. Mereka dapat menjual keuntungan Bitcoin dan "memompa" token mereka, bertujuan untuk mendistribusikannya ke pasar pada harga yang menguntungkan ketika kondisi tepat.
5) Efek "Uang Mengalir dari Besar ke Kecil"
Ketika Bitcoin naik tajam dan stabil di dekat ATH barunya, modal pasar cenderung mengalir dari aset yang lebih besar (Bitcoin) ke yang lebih kecil (altcoin). Pola rotasi modal ini telah terulang di siklus sebelumnya.
6) Strategi Memanfaatkan
Bitcoin sering digunakan sebagai aset jaminan utama di bursa dan platform DeFi. Ketika harga Bitcoin naik, nilai jaminan meningkat, memungkinkan investor untuk meminjam lebih banyak dana. Investor biasanya menggunakan Bitcoin sebagai jaminan untuk meminjam stablecoin, yang kemudian mereka gunakan untuk membeli altcoin. Strategi ini memungkinkan mereka untuk memaksimalkan potensi pertumbuhan pasar sambil mempertahankan kepemilikan Bitcoin mereka.
7) Likuiditas Melimpah
Ketika Bitcoin mencapai ATH baru, banyak investor yang mendapatkan keuntungan, ditambah dengan sentimen pasar yang positif dan modal segar yang ingin masuk ke pasar. Faktor-faktor ini menciptakan lingkungan likuiditas melimpah, yang sangat menguntungkan untuk menggelembungkan altcoin. Karena altcoin biasanya memiliki kapitalisasi pasar yang lebih kecil, menjadi relatif lebih mudah dan lebih layak untuk mendorong harga mereka naik beberapa kali lipat.
Kesimpulan
Dengan 7 alasan ini dalam pikiran, dari faktor psikologis hingga keadaan eksternal, jelas bahwa musim altcoin setelah reli Bitcoin yang signifikan, terutama ketika Bitcoin mencapai ATH baru, adalah hal yang tak terhindarkan. Tidak ada alasan untuk meragukan terjadinya musim altcoin. Namun, skala musim ini akan sangat bergantung pada kinerja Bitcoin dan pertumbuhan kapitalisasi pasar. Semakin kuat pertumbuhan Bitcoin, semakin spektakuler musim altcoin akan terjadi.
Kita harus bersyukur bahwa musim altcoin belum datang daripada khawatir atau meragukannya!