Pada tahun 2008, seorang penulis misterius dengan nama samaran Satoshi Nakamoto menerbitkan makalah inovatif berjudul “Bitcoin: Sistem Uang Elektronik Peer-to-Peer.” “Buku putih” ini tidak hanya menyajikan bentuk baru uang digital, namun juga mengusulkan solusi terhadap salah satu tantangan terbesar dunia keuangan: pembelanjaan ganda.

Apa itu pembelanjaan ganda?

Dalam sistem digital, sebuah file dapat disalin dan dikirim berkali-kali. Jika diterapkan pada uang, ini berarti seseorang dapat membelanjakan saldo yang sama di dua tempat berbeda, sehingga menyebabkan kekacauan dalam sistem. Satoshi memecahkan masalah ini melalui teknologi inovatif: blockchain.

Bagaimana cara kerja Bitcoin menurut buku putih?

Bitcoin didasarkan pada tiga pilar fundamental:

1. Desentralisasi: Tidak ada otoritas pusat (seperti bank) yang mengontrol transaksi. Sebaliknya, jaringan komputer (node) memverifikasi dan mencatat semua operasi.

2. Transparansi dan keamanan: Semua transaksi dikelompokkan ke dalam blok-blok dan disimpan di blockchain, sebuah catatan publik yang tidak dapat diubah.

3. Persediaan terbatas: Hanya 21 juta bitcoin yang akan ada, sehingga menjamin kelangkaan dan nilainya seiring berjalannya waktu.

Mengapa dokumen ini sangat penting?

Buku putih Bitcoin meletakkan dasar bagi era baru dalam ekonomi digital. Tidak hanya memperkenalkan gagasan uang yang tidak bergantung pada pemerintah atau bank, tetapi juga membuka pintu bagi penerapan blockchain lainnya di berbagai industri.

Bitcoin bukan hanya sekedar mata uang, ini adalah sistem yang mewakili kepercayaan pada protokol matematis dan terdesentralisasi. Berkat buku putih Nakamoto, saat ini dunia memiliki alternatif keuangan yang revolusioner.#Bitcoin $BTC