Sebuah survei baru oleh Sygnum, sebuah bank aset digital global, mengungkapkan bahwa investor Singapura lebih mungkin untuk meningkatkan investasi cryptocurrency mereka pada tahun 2025 dibandingkan dengan investor di wilayah lain. Studi tersebut menemukan bahwa 57% dari investor institusional Singapura berencana untuk meningkatkan kepemilikan aset crypto jangka panjang mereka, dibandingkan dengan rata-rata global sebesar 47%.

Ini menunjukkan bahwa Singapura menjadi tujuan yang menarik untuk investasi cryptocurrency di tahun-tahun mendatang. Survei juga menyoroti bahwa kurangnya kejelasan regulasi (30%) dan masalah keamanan serta kustodi (45%) adalah kekhawatiran terbesar bagi investor potensial. Lingkungan regulasi Singapura telah mendukung teknologi blockchain dan cryptocurrency, tetapi kebutuhan akan informasi yang lebih baik dan pemahaman tentang aset digital tetap menjadi penghalang utama.

Minat yang meningkat terhadap cryptocurrency didorong oleh potensi pertumbuhan jangka panjang dan diversifikasi portofolio investasi. Warga Singapura optimis tentang masa depan investasi crypto, dengan 60% berencana untuk berinvestasi di pasar pada tahun 2025. Alasan utama untuk berinvestasi dalam cryptocurrency termasuk paparan terhadap tren crypto (56%), diversifikasi portofolio (41%), dan potensi pengembalian (39%).

Secara keseluruhan, hasil survei menunjukkan bahwa investor Singapura antusias tentang potensi cryptocurrency dan bersedia untuk mengalokasikan bagian yang lebih besar dari portofolio mereka untuk aset ini di masa depan. Namun, informasi yang lebih baik, kejelasan regulasi yang meningkat, dan langkah-langkah keamanan yang lebih baik akan sangat penting untuk mendorong pertumbuhan lebih lanjut di pasar cryptocurrency di Singapura.

Sumber

<p>Laporan Sygnum: Singapura mungkin menjadi tempat pengumpulan uang panas crypto berikutnya pertama kali muncul di CoinBuzzFeed.</p>