Bank negara Prancis, Caisse des Dépôts, telah membuat langkah signifikan dalam keuangan digital dengan menerbitkan obligasi digital senilai €100 juta ($108 juta). Transaksi ini diselesaikan menggunakan mata uang digital bank sentral grosir (wCBDC) Prancis.
Terobosan Obligasi Digital dengan Teknologi Blockchain
Obligasi digital diterbitkan pada platform Euroclear Digital Financial Market Infrastructure (D-FMI). Platform ini memungkinkan penerbitan, distribusi, dan penyelesaian obligasi menggunakan teknologi buku besar terdistribusi (DLT). Tidak seperti metode tradisional yang memerlukan waktu beberapa hari, Euroclear memfasilitasi penyelesaian dalam satu hari.
Obligasi tersebut menggunakan sistem DL3S milik Banque de France, sebuah platform CBDC grosir yang menguji interoperabilitas mata uang digital dengan sistem keuangan yang ada. Lembaga keuangan besar Prancis, termasuk Crédit Agricole dan Natixis, berpartisipasi dalam penerbitan tersebut, dengan BNP Paribas bertindak sebagai agen penerbit dan pembayar.
Caisse des Dépôts Mendukung Inovasi Sektor Keuangan
Nathalie Tubiana, Kepala Kebijakan Keuangan di Caisse des Dépôts, menyatakan bahwa bank tersebut bergabung dengan proyek tersebut untuk mendukung inovasi di sektor pasar modal. Inisiatif ini menempatkan Prancis di garis depan adopsi CBDC.
Bank-bank besar lainnya, seperti UBS, HSBC, dan Société Générale, juga bereksperimen dengan obligasi digital. Misalnya, HSBC menerbitkan obligasi senilai $130 juta di Hong Kong berdasarkan hukum Inggris.
Bank Sentral Norwegia Jajaki CBDC
Sementara itu, bank sentral Norwegia terus menjajaki penggunaan CBDC, khususnya untuk pembayaran lintas batas. Meskipun bank tersebut belum memutuskan untuk menerbitkan krone digital, bank tersebut menekankan bahwa CBDC harus melengkapi uang tunai dan mata uang digital, bukan menggantikannya.
Menurut Kjetil Watne dari Norges Bank, sangat penting untuk menyeimbangkan perlindungan privasi dengan kepatuhan terhadap undang-undang seperti peraturan anti pencucian uang (AML) dan kenali nasabah Anda (KYC).
Peraturan MiCA Eropa di Norwegia
Norwegia berencana untuk menerapkan kerangka kerja Pasar Eropa dalam Aset Kripto (MiCA), yang disetujui oleh Parlemen Eropa. MiCA memungkinkan negara-negara untuk menyesuaikan aturan dengan kebutuhan mereka, dan Norwegia berencana untuk memperkenalkan peraturan tambahan untuk melindungi investor.
Perkembangan ini menyoroti bagaimana Prancis dan Norwegia mencari cara inovatif untuk menyesuaikan sistem keuangan mereka dengan era digital, dengan fokus pada efisiensi, keamanan, dan regulasi.
#digitalassets Bahasa Indonesia:#BlockchainTechnology Bahasa Indonesia:#CryptoNewss Bahasa Indonesia:#cbdc Bahasa Indonesia:#France
Tetap selangkah lebih maju – ikuti profil kami dan tetap terinformasi tentang segala hal penting di dunia mata uang kripto!
Melihat:
,,Informasi dan pandangan yang disajikan dalam artikel ini ditujukan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat investasi dalam situasi apa pun. Konten halaman ini tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau bentuk nasihat lainnya. Kami memperingatkan bahwa berinvestasi dalam mata uang kripto dapat berisiko dan dapat menyebabkan kerugian finansial.