FBI menggeledah rumah CEO Polymarket dan menyita perangkat elektronik, hanya seminggu setelah Trump memenangkan pemilihan presiden AS. Polymarket mengatakan ini adalah “pembalasan politik”.

FBI melakukan penggeledahan di rumah Tuan Shayne Coplan, CEO platform pasar prediksi Polymarket, pada pagi hari tanggal 13 November di apartemennya di New York. Aparat penegak hukum meminta Mr. Coplan untuk menyerahkan ponselnya dan perangkat elektronik lainnya. Insiden itu terjadi hanya seminggu setelah kandidat Partai Republik Donald Trump memenangkan pemilihan presiden AS.

Seorang juru bicara Polymarket menentang penggerebekan tersebut, menyebutnya sebagai “pembalasan politik yang jelas” dari pemerintahan Presiden Biden yang akan keluar, mengingat platform tersebut telah memberikan prediksi yang akurat tentang hasil pemilu pasar.

Sisi Polymarket menegaskan bahwa platform ini tidak memungut biaya perdagangan, tidak mengambil posisi perdagangan dan menyediakan data pasar publik kepada semua orang, bertindak sebagai alat untuk menganalisis peristiwa penting secara global. Polymarket mengklaim melindungi haknya dan komunitas pengguna.

Sumber:  Shayne Coplan

Sebuah sumber yang dekat dengan kasus ini, berbicara kepada New York Post, mengatakan penggeledahan tersebut adalah “aksi politik.” Sumber di atas mengatakan bahwa FBI mungkin meminta pengacara Mr. Coplan untuk menyediakan perangkat elektronik daripada melakukan penggeledahan tingkat tinggi. Mereka berspekulasi bahwa pemerintah mungkin sedang mempersiapkan tuntutan hukum yang menuduh Polymarket melakukan manipulasi pasar dan membelokkan jajak pendapat publik yang menguntungkan Trump.

Polymarket, sebuah platform yang memungkinkan pengguna untuk bertaruh pada hasil peristiwa di masa depan, mencatat volume perdagangan yang mengejutkan sebesar $3,7 miliar di pasar prediksi “Pemenang Pemilihan Umum” pada tahun 2024". Hal ini telah menarik banyak perhatian dan kritik, dan beberapa pihak berpendapat bahwa platform tersebut mungkin telah mempengaruhi hasil pemilu. 

Meskipun warga negara AS dilarang bertaruh di Polymarket, penggunaan jaringan pribadi virtual (VPN) dapat membantu mereka melewati batasan di atas. Polymarket mengklaim telah melakukan pemeriksaan untuk memastikan mereka yang memasang taruhan besar menjelang pemilu berbasis di luar negeri.

Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara platform teknologi dan pemerintah mengenai pengelolaan konten dan mempengaruhi opini publik. Pada bulan Januari 2022, Polymarket mencapai penyelesaian $1,4 juta dengan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi AS (CFTC) karena menyediakan lebih dari 900 pasar opsi biner berbasis peristiwa tanpa lisensi terdaftar.