Bitcoin, mata uang kripto pertama dan paling dikenal luas, memiliki sejarah yang menarik sejak awal kemunculannya. Berikut ini adalah ikhtisar tonggak-tonggak penting:
1. Genesis Block dan Whitepaper Bitcoin (2008-2009)
2008: Seseorang atau kelompok yang tidak dikenal dengan nama samaran Satoshi Nakamoto merilis whitepaper Bitcoin, "Bitcoin: Sistem Uang Elektronik Peer-to-Peer." Makalah tersebut mengusulkan mata uang terdesentralisasi yang menggunakan kriptografi untuk mengamankan transaksi.
3 Januari 2009: Nakamoto menambang Genesis Block, atau Block 0, yang menandai lahirnya Bitcoin. Blok pertama ini berisi pesan yang kini terkenal, "The Times 03/Jan/2009 Kanselir di ambang dana talangan kedua untuk bank."
2. Tahun-tahun Awal dan Penggunaan Pertama Bitcoin (2009-2012)
2009: Perangkat lunak Bitcoin dirilis ke publik, memungkinkan siapa pun untuk menambang BTC menggunakan komputer pribadi.
2010: Programmer Laszlo Hanyecz melakukan transaksi komersial pertama yang diketahui dengan membeli dua pizza seharga 10.000 BTC—momen penting yang dikenal sebagai "Hari Pizza Bitcoin".
2011: Bitcoin mencapai paritas dengan dolar AS. Mata uang kripto ini menarik perhatian karena Silk Road, pasar gelap daring, mulai menerima BTC untuk pembelian. Hal ini menarik perhatian pada potensi Bitcoin dan asosiasinya dengan web gelap.
3. Perhatian Arus Utama dan Volatilitas Harga (2013-2016)
2013: Harga Bitcoin mencapai $1.000 untuk pertama kalinya, tetapi segera turun. Kekhawatiran atas masalah regulasi dan risiko keamanan memicu volatilitasnya.
2014: Bursa Mt. Gox, yang menangani lebih dari 70% transaksi Bitcoin, mengajukan kebangkrutan setelah kehilangan 850.000 BTC akibat pelanggaran keamanan. Insiden ini menyoroti tantangan keamanan bagi bursa Bitcoin.
2015-2016: Jaringan Bitcoin berkembang seiring dengan meningkatnya minat pengembang. Perusahaan besar seperti Microsoft dan Overstock mulai menerima BTC, sehingga meningkatkan legitimasinya.
4. Ledakan Bitcoin dan Minat Institusional (2017-2019)
2017: Harga Bitcoin melonjak hingga hampir $20.000 pada bulan Desember, didorong oleh spekulasi dan meningkatnya perhatian media. Ledakan tersebut menyebabkan peningkatan pengawasan regulasi, khususnya di Asia.
2018: Harga Bitcoin anjlok hingga sekitar $3.000, mengawali periode “musim dingin kripto” yang ditandai oleh konsolidasi pasar.
2019: Harga Bitcoin mulai pulih, dan minat institusional mulai tumbuh, dengan perusahaan seperti Fidelity menawarkan layanan kripto.
5. Adopsi Massal dan Dukungan Kelembagaan (2020-Sekarang)
2020: Pandemi COVID-19 menyebabkan minat baru terhadap Bitcoin sebagai aset "safe haven", mencapai titik tertinggi baru pada akhir tahun. Investasi institusional meningkat, dengan perusahaan seperti MicroStrategy dan Tesla membeli dalam jumlah yang signifikan.
2021: Bitcoin mencapai titik tertinggi sepanjang masa, hampir $69.000 pada bulan November. Periode ini mencatat adopsi yang signifikan, dengan El Salvador menjadi negara pertama yang menerima BTC sebagai alat pembayaran yang sah.
2022: Turbulensi pasar memengaruhi Bitcoin dan pasar kripto yang lebih luas, sebagian karena tekanan ekonomi makro dan masalah regulasi.
2023: Harga Bitcoin berfluktuasi, tetapi minat institusional tetap kuat karena investor semakin memandang Bitcoin sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakstabilan ekonomi.
Bitcoin Hari Ini
Bitcoin tetap menjadi mata uang kripto terkemuka berdasarkan kapitalisasi pasar. Bitcoin terus menarik investor institusional dan menginspirasi inovasi, termasuk pengembangan seperti Lightning Network untuk transaksi yang lebih cepat dan solusi Layer 2 untuk penskalaan.
Sejarah Bitcoin mencerminkan perjalanan mata uang digital dari sebuah ide khusus menjadi aset yang diakui secara global, meskipun menghadapi tantangan berupa volatilitas, regulasi, dan adopsi.