Menurut Finbold, MicroStrategy (NASDAQ: MSTR) baru-baru ini memperluas kepemilikan Bitcoin (BTC) dengan membeli tambahan 27.200 BTC seharga sekitar $2,03 miliar, sehingga totalnya menjadi 279.420 BTC. Langkah ini sejalan dengan strategi perusahaan untuk bertransformasi menjadi bank Bitcoin, yang menawarkan berbagai produk keuangan. Namun, analis independen Gert van Lagen telah menyuarakan kekhawatiran tentang keberlanjutan pendekatan ini, terutama jika terjadi resesi. Lagen menyatakan bahwa kemerosotan ekonomi dapat memaksa MicroStrategy untuk menjual kepemilikan Bitcoin-nya, yang berpotensi berdampak pada perusahaan dan pasar mata uang kripto yang lebih luas. Ia memperingatkan bahwa memegang Bitcoin dalam jumlah besar tidak berkelanjutan bagi perusahaan sebesar MicroStrategy dan dapat menyebabkan likuidasi jika kondisi ekonomi memburuk.
Strategi akuisisi Bitcoin yang agresif dari perusahaan tersebut telah dibiayai melalui surat utang yang dapat dikonversi dan utang yang signifikan, yang mengundang kekaguman sekaligus kritik. Ekonom Peter Schiff, seorang skeptis Bitcoin yang terkenal, telah mengkritik pendekatan MicroStrategy, dengan menyoroti risiko yang terkait dengan strategi siklusnya. Schiff berpendapat bahwa ketergantungan perusahaan pada pinjaman dan penerbitan saham untuk membeli lebih banyak Bitcoin dapat menyebabkan keruntuhan jika nilai Bitcoin menurun, yang mencegah MicroStrategy memenuhi kewajiban keuangannya. Meskipun ada kekhawatiran ini, ketua eksekutif MicroStrategy Michael Saylor membela strategi tersebut, dengan mengutip hasil BTC sebesar 26,4% atau 157,5 BTC per hari, yang dicapai tanpa biaya operasional.
Saham MicroStrategy telah melonjak seiring dengan reli Bitcoin ke rekor tertinggi sekitar $90.000, dengan nilai saham perusahaan sebesar $348, mencerminkan peningkatan 0,6% dalam 24 jam terakhir dan kenaikan 31% selama seminggu terakhir. Tahun ini, MicroStrategy telah mengungguli indeks S&P 500, dengan keuntungan sebesar 408%, memicu diskusi tentang apakah perusahaan S&P 500 lainnya harus mengadopsi strategi Bitcoin yang serupa. Khususnya, beberapa investor, termasuk miliarder George Soros, kehilangan momentum setelah menjual kepemilikan mereka di perusahaan tersebut sebelumnya. Situasi ini menggarisbawahi potensi volatilitas dan risiko yang terkait dengan pendekatan MicroStrategy yang berpusat pada Bitcoin, serta implikasi yang lebih luas bagi pasar mata uang kripto dan sektor keuangan tradisional.