Berdiri teguh pada posisi perdagangan yang merugi hanya akan memperdalam tingkat kerugian. Kerugian akan tumbuh dengan cara yang menggelinding seperti bola salju, hingga rasio kerugian yang awalnya tampak sangat buruk mulai terlihat tidak berarti, karena kerugian saat ini telah diperbesar. Akhirnya, para pecundang yang putus asa terpaksa menjual seluruh posisi mereka dengan rasa sakit, menderita kerugian yang parah.
📌
Saat dia pergi, pasar mulai berbalik, kembali dengan kuat.
Pada saat itu, trader berharap bisa menghantamkan kepala mereka ke dinding—jika dia bertahan sedikit lebih lama, dia bisa mendapatkan keuntungan. Pembalikan ini terjadi berulang kali, karena sebagian besar pecundang memiliki reaksi yang sama terhadap rangsangan. Orang-orang memiliki emosi yang mirip, terlepas dari ras atau pendidikan mereka. Trader yang cemas berkeringat deras, detak jantung mereka meningkat, tidak peduli apakah mereka dibesarkan di New York, Amerika Serikat, atau di Hong Kong, China, dan tidak peduli apakah mereka memiliki pendidikan 2 tahun atau 20 tahun, perasaan dan reaksi mereka adalah sama.
