#BabyMarvin f9c7 Pemilihan umum AS memasuki momen krusial, Harris menyerukan rakyat untuk memberikan suara, percaya diri menyatakan bahwa dia akan memenangkan kemenangan akhir.
Apa keunggulan Harris? Dapatkah dia mengalahkan Trump dan masuk ke Gedung Putih? Hanya tersisa 24 jam sebelum hari pemilihan akhir di AS.
Trump yang selalu berjuang, dalam sebuah wawancara dengan media AS, meskipun bersikeras bahwa posisinya baik, langka mengakui bahwa dia mungkin kalah dalam pemilihan. Sementara di sisi lain, Harris dengan penuh percaya diri menyatakan bahwa meskipun pertarungan sangat ketat, dia yakin akan memenangkan pemilihan dan menjadi presiden wanita pertama di AS.
Kepercayaan diri Harris berasal dari 3 sumber utama. Pertama, antusiasme pemilih terhadap pemilihan umum kali ini lebih tinggi dibandingkan 4 tahun lalu. Misalnya, di negara bagian kunci Georgia, jumlah pemilih pada hari pertama mencapai rekor tertinggi. Kenaikan tingkat partisipasi pemilih ini sangat merugikan Trump, karena basis pemilih Partai Demokrat jelas lebih besar daripada Partai Republik; kedua, Trump memiliki sikap yang kontradiktif mengenai isu aborsi, di mana ia sebelumnya menentang aborsi oleh wanita, tetapi selama masa jabatannya membatalkan larangan aborsi di seluruh AS. Sikap yang tidak konsisten ini membuat Trump kehilangan dukungan di kalangan pemilih wanita di AS, sehingga kehilangan banyak suara. Namun, alasan terpenting, mungkin adalah yang ketiga, yaitu dibandingkan dengan Trump, para pemimpin Partai Demokrat di belakang Harris lebih mampu menggerakkan 'kekuatan dalam' Amerika.
Pada akhir Oktober, Presiden AS yang menjabat, Biden, diam-diam mengeluarkan undang-undang yang memberikan otorisasi kepada militer AS untuk terlibat dalam kegiatan penegakan hukum di dalam negeri, bahkan dapat menggunakan 'kekuatan mematikan'. Namun, Konstitusi AS secara tegas menyatakan bahwa militer hanya dapat menjalankan tugas di dalam negeri dalam keadaan ancaman publik yang signifikan atau bencana alam. Tindakan Biden sebenarnya merusak garis batas yang ditetapkan oleh Konstitusi dan sistem demokrasi AS. Ini menunjukkan bahwa Partai Demokrat akan melakukan apa saja untuk mempertahankan posisi mereka. Namun, bahkan jika Harris memenangkan pemilihan, masuk ke Gedung Putih, dia juga tidak dapat menyelesaikan krisis di AS.
Basis dukungan Trump adalah orang kulit putih kelas bawah di AS, yang memang tidak memiliki banyak sumber daya, tetapi sangat pandai bersatu. Situasi ini mirip dengan keadaan saat ini di Timur Tengah. Misalnya di Irak, pada masa Saddam, negara itu masih bisa dipertahankan sebagai entitas, tetapi setelah kematiannya, negara itu hancur, berbagai kelompok bersenjata atau kekuatan menguasai wilayah, dan pemerintah Baghdad perlahan-lahan condong ke Iran. Trump sebagai pemimpin 'maga', jika dia kalah kali ini, para pendukungnya akan berjuang untuk memperebutkan legitimasi 'maga', membawa serangkaian masalah bagi AS.
Dan, secara pribadi, Harris tidak memiliki banyak kemampuan; dia hanya akan meneruskan jalur pemerintahan Biden. Namun setelah 4 tahun berkuasa, Biden telah menunjukkan bahwa dia tidak dapat menyelesaikan serangkaian masalah yang dihadapi AS dalam hal diplomasi, ekonomi, perdagangan, dan lain-lain.
Federal Reserve mengakhiri siklus kenaikan suku bunga bertahun-tahun, dan sebelum pemilihan berlangsung, melakukan penurunan suku bunga, menunjukkan bahwa AS sulit untuk 'memanen' ekonomi lain melalui 'arus dolar', untuk 'menambah darah' bagi diri mereka sendiri.
Tidak bisa dipungkiri, rakyat AS sangat malang, pemerintahan Biden dan Trump telah terbukti sangat gagal, tetapi mereka tidak memiliki pilihan lain. Pemilihan umum AS saat ini pada dasarnya adalah permainan kepentingan kelompok, kedua belah pihak berusaha untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan, sehingga kualitas kebijakan menjadi tidak penting.
Oleh karena itu, selama masa pemilihan, kita melihat batas terendah kedua partai di AS terus diperbarui, tindakan kedua belah pihak semakin ekstrem, dan perpecahan sosial semakin parah.
Keadaan AS tidak akan berubah, hanya saja para politisi akan berputar-putar sekali lagi.
