Nilai Kemalasan: Ini mungkin bermanfaat dan dapat mengarah pada inovasi serta efisiensi saat kita mencari cara yang lebih mudah. Sambutlah sebagai batu loncatan.

Tetapkan Tujuan yang Jelas: Pecah tujuan Anda menjadi tugas-tugas yang dapat dikelola. Memiliki arah dan tujuan yang jelas dapat memicu pelepasan dopamin, yang terkait dengan motivasi dan kesenangan.

Kesadaran Diri melalui Introspeksi: Secara teratur renungkan dorongan dan motivasi internal Anda. Memahami pengaruh bawah sadar dan super sadar dapat membantu Anda menyelaraskan tindakan Anda dengan keinginan sejati dan nilai-nilai masyarakat.

Kelola Harapan: Bersikap realistis tentang apa yang dapat Anda capai. Rayakan kemenangan kecil dan pelajari dari kemunduran. Sesuaikan harapan jika diperlukan.

Visualisasikan Kesuksesan: Memvisualisasikan penyelesaian tugas yang sukses atau pencapaian tujuan dapat berfungsi sebagai alat motivasi yang kuat.

Terlibat dengan Masyarakat: Kelilingi diri Anda dengan individu yang termotivasi dan terlibat dalam aktivitas sosial yang sesuai dengan nilai-nilai Anda.

Batasi Gangguan: Ciptakan lingkungan yang kondusif untuk bekerja atau belajar. Ini mungkin berarti merapikan ruang kerja Anda, menetapkan waktu tertentu untuk istirahat.

Hadiah Diri Sendiri: Siapkan sistem hadiah untuk saat Anda mencapai tonggak tertentu. Ini akan merangsang produksi dopamin, memperkuat motivasi.

Tetap Aktif Secara Fisik: Ini dapat meningkatkan tingkat dopamin, meningkatkan suasana hati dan motivasi. Bahkan berjalan sebentar atau beberapa menit peregangan bisa membuat perbedaan.

Cari Umpan Balik: Umpan balik reguler, baik dari teman sebaya, mentor, atau refleksi diri, dapat memberikan kejelasan, membantu Anda menyesuaikan pendekatan dan tetap termotivasi.

Ingat, motivasi bukanlah keadaan yang konstan tetapi yang berfluktuasi. Adalah hal yang wajar untuk mengalami naik dan turun. Kuncinya adalah memahami faktor yang mendasari dan menerapkan strategi untuk mempertahankan tingkat motivasi yang konsisten.

Sumber: salah satu teman saya "33EE"