Jika Donald Trump kembali ke Gedung Putih pada tahun 2024, itu akan menandai perubahan signifikan dalam politik AS dan hubungan global. Kepemimpinannya kemungkinan akan memperkenalkan kebijakan baru, menghidupkan kembali yang lama, dan mempengaruhi lanskap domestik dan internasional. Berikut adalah pandangan tentang perubahan potensial yang mungkin dialami AS dan dunia di bawah kepresidenan Trump yang kedua.
1. Kebijakan Domestik
a) Imigrasi Sikap tegas Trump terhadap imigrasi adalah hal utama dalam masa jabatannya yang pertama. Masa jabatan kedua kemungkinan akan menghidupkan kembali kontrol perbatasan yang lebih ketat, termasuk pengembangan lebih lanjut dari tembok perbatasan AS-Meksiko dan langkah-langkah deportasi yang lebih tinggi. Kebijakan ini juga dapat membatasi pencari suaka dan menyulitkan imigran untuk mendapatkan status hukum di AS.
b) Ekonomi dan Perdagangan Harapkan kembalinya kebijakan perdagangan proteksionis Trump. Dia kemungkinan akan memperkenalkan kembali tarif pada impor China dan merundingkan kembali perjanjian perdagangan untuk menguntungkan industri AS. Ini dapat mengganggu hubungan perdagangan global sambil meningkatkan manufaktur domestik. Selain itu, Trump kemungkinan akan mendorong lebih banyak deregulasi dan pemotongan pajak perusahaan, yang dapat merangsang pertumbuhan ekonomi jangka pendek tetapi mungkin meningkatkan ketimpangan kekayaan.
c) Perawatan Kesehatan Trump telah lama mengkritik Undang-Undang Perawatan Terjangkau (ACA) dan mungkin akan membuat upaya baru untuk membongkar atau menggantinya. Jutaan orang Amerika yang bergantung pada ACA untuk asuransi kesehatan mereka dapat terpengaruh, dan perubahan tersebut dapat menyebabkan pergeseran dalam biaya dan aksesibilitas perawatan kesehatan secara nasional.
d) Penunjukan Yudisial Selama masa jabatannya yang pertama, Trump menunjuk tiga hakim konservatif ke Mahkamah Agung, mengubah keseimbangan yudikatif. Jika diberi kesempatan lain, ia bisa menunjuk lebih banyak hakim konservatif ke pengadilan federal, berpotensi membentuk keputusan hukum mengenai isu-isu kunci seperti hak reproduksi, undang-undang pemungutan suara, dan kontrol senjata selama beberapa dekade.
2. Kebijakan Luar Negeri dan Dampak Global
a) Hubungan AS-China Pendekatan tegas Trump terhadap China kemungkinan akan berlanjut, dengan tarif baru dan upaya untuk melawan pengaruh China di panggung global. Ini dapat meningkatkan ketegangan ekonomi dan geopolitik antara kedua negara, dengan dampak global pada perdagangan, teknologi, dan diplomasi internasional.
b) NATO dan Aliansi Trump telah mengkritik NATO dan organisasi multilateral lainnya, sering menyerukan peningkatan pengeluaran pertahanan oleh sekutu. Kembalinya dia dapat menyebabkan hubungan yang tegang dengan sekutu Eropa dan sikap AS yang lebih isolasionis. Namun, upaya diplomatiknya mungkin berfokus pada menjalin hubungan lebih dekat dengan negara-negara seperti Rusia dan Korea Utara, lebih lanjut menggeser aliansi global.
c) Kebijakan Timur Tengah Kebijakan Timur Tengah Trump berfokus pada Abraham Accords, menormalisasi hubungan antara Israel dan negara-negara Arab. Masa jabatan kedua dapat melihat lebih banyak perjanjian semacam ini, membentuk kembali politik Timur Tengah. Namun, ketegangan dengan Iran bisa meningkat, terutama jika Trump mengulangi keputusan sebelumnya untuk menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran.
d) Iklim dan Lingkungan Trump telah lama menjadi kritikus inisiatif perubahan iklim, sebelumnya menarik AS dari Perjanjian Paris. Masa jabatan kedua kemungkinan akan memprioritaskan produksi bahan bakar fosil, sementara regulasi lingkungan mungkin akan dikurangi. Ini dapat menghambat upaya internasional untuk mengatasi perubahan iklim, terutama jika AS menarik diri dari kepemimpinan lingkungan global.
3. Dampak Sosial dan Budaya
a) Polarisasi Politik Retorika populis Trump telah memperdalam perpecahan politik di AS, dan masa jabatan kedua dapat lebih memperpolar negara. Kebijakan dan gaya komunikasinya sering kali sangat menarik bagi basisnya sementara mengasingkan yang lain, berpotensi menyebabkan peningkatan kerusuhan sosial dan bahkan perpecahan masyarakat yang lebih dalam.
b) Media dan Kebebasan Berbicara Hubungan rumit Trump dengan media telah menjadi ciri khas karir politiknya. Ia sering menyebut outlet berita utama sebagai "berita palsu" dan dapat mendorong kebijakan yang bertujuan untuk membatasi kekuasaan media. Ini dapat menyebabkan ketergantungan yang meningkat pada sumber berita alternatif dan memperkeras perdebatan tentang kebebasan berbicara dan sensor, terutama terkait dengan platform media sosial.
4. Prospek Ekonomi: Pertumbuhan atau Risiko?
Kebijakan ekonomi Trump kemungkinan akan memprioritaskan pemotongan pajak, deregulasi, dan peningkatan industri Amerika. Pendukungnya berargumen bahwa ini dapat menyebabkan pertumbuhan lapangan kerja dan ekonomi domestik yang kuat. Namun, para kritikus memperingatkan bahwa pendekatannya dapat menyebabkan peningkatan ketidaksetaraan, utang nasional yang membengkak, dan potensi ketidakstabilan di pasar global.
Dampak Ekonomi Global dapat mencakup gangguan perdagangan dengan mitra kunci seperti China dan Uni Eropa. Kebijakan proteksionis mungkin meningkatkan biaya konsumen, mempengaruhi rantai pasokan global, dan menciptakan ketidakpastian di pasar keuangan.
5. Teknologi dan Inovasi
a) Mengatur Teknologi Besar Trump sering berselisih dengan perusahaan teknologi besar, menuduh mereka memiliki bias politik dan melakukan sensor. Kembalinya dia bisa membawa regulasi yang lebih ketat yang menargetkan perusahaan seperti Google, Facebook, dan Twitter, berpotensi membentuk kembali lanskap teknologi di AS dan secara global.
b) Kebijakan Luar Angkasa Trump adalah pendukung eksplorasi luar angkasa, memimpin pembentukan Angkatan Luar Angkasa AS dan meningkatkan anggaran NASA. Masa jabatan kedua bisa melihat lebih banyak kemitraan publik-swasta dalam eksplorasi luar angkasa, dengan fokus pada misi lunar, eksplorasi Mars, dan persaingan dengan negara-negara seperti China dalam pengembangan luar angkasa.
6. Diplomasi Internasional: Aliansi Baru atau Isolasionisme?
Pendekatan unik Trump terhadap diplomasi internasional, yang lebih memilih perjanjian bilateral dibandingkan multilateral, dapat menyebabkan perubahan besar dalam dinamika kekuatan global. Aliansi tradisional dengan Eropa mungkin melemah, sementara negara-negara seperti Rusia dan Korea Utara dapat melihat hubungan yang lebih baik dengan AS. Filosofi "Amerika Pertama" Trump mungkin mengakibatkan AS menarik diri dari perjanjian dan organisasi internasional, menciptakan kekosongan kekuasaan yang dapat diisi oleh negara lain, seperti China.
Kesimpulan: Era Trump yang Baru—Tantangan dan Peluang
Jika Donald Trump memenangkan pemilihan 2024, AS dan dunia kemungkinan akan mengalami perubahan mendalam dalam kebijakan, hubungan internasional, dan dinamika sosial. Pendukung percaya kembalinya dia dapat membawa kekuatan ekonomi, keamanan nasional yang lebih kokoh, dan sikap yang lebih tegas terhadap perdagangan global. Namun, para kritikus memperingatkan bahwa kepemimpinannya dapat memperdalam perpecahan sosial, meningkatkan ketegangan global, dan menyebabkan tantangan jangka panjang dalam iklim dan diplomasi. Apa pun hasilnya, kembalinya Trump pasti akan meninggalkan jejak yang langgeng pada masa depan AS dan dunia.