Menurut Odaily, penyedia pembayaran mata uang kripto Transak telah mengungkap insiden keamanan yang melibatkan serangan ransomware yang berdampak pada 1,14% basis penggunanya. Perusahaan tersebut mengonfirmasi bahwa tidak ada informasi keuangan atau informasi sensitif yang dikompromikan selama pelanggaran tersebut.

Insiden tersebut terjadi saat penyerang memperoleh akses tidak sah ke laptop seorang karyawan melalui serangan phishing yang canggih. Dengan menggunakan kredensial yang dicuri, penyerang mengakses sistem penyedia KYC (Know Your Customer) pihak ketiga yang bertanggung jawab atas pemindaian dokumen dan layanan verifikasi. Hal ini memungkinkan penyerang untuk melihat informasi pengguna tertentu yang tersimpan di dasbor penyedia.

Transak telah menyatakan bahwa saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa data yang disusupi telah disalahgunakan. Namun, perusahaan menyarankan pengguna yang terdampak untuk tetap waspada dan memantau aktivitas yang mencurigakan. Untuk membantu mereka yang terdampak, Transak akan menawarkan panduan dan sumber daya, termasuk layanan pemantauan identitas, untuk membantu melindungi dari potensi penyalahgunaan informasi mereka.