Chirag Tomar, warga negara India berusia 31 tahun, telah dijatuhi hukuman 60 bulan penjara karena mengatur penipuan daring berskala besar yang menipu ratusan pengguna mata uang kripto dengan menyamar sebagai bursa kripto populer Coinbase. Pihak berwenang AS mengonfirmasi bahwa Tomar dan kaki tangannya mencuri lebih dari $20 juta melalui situs web palsu yang meniru Coinbase Pro. Selain hukuman penjaranya, Tomar akan menghadapi dua tahun pembebasan bersyarat.

Situs Coinbase Pro palsu digunakan untuk mencuri jutaan dolar

Operasi penipuan ini dimulai pada bulan Juni 2021 ketika Tomar, bersama para konspirator lainnya, membuat situs web palsu yang meniru tampilan Coinbase Pro. Dengan menggunakan URL palsu, ā€œCoinbasePro.Com,ā€ mereka menyesatkan pengguna agar percaya bahwa mereka berada di platform yang sah. Para korban, yang tidak sadar masuk ke situs palsu tersebut, memberikan kredensial login mereka, yang memungkinkan para penipu untuk mengakses akun Coinbase mereka yang sebenarnya.

Para penjahat menggunakan berbagai taktik, termasuk phishing untuk mendapatkan kode autentikasi dua faktor (2FA), untuk mendapatkan kendali penuh atas akun korban. Mereka bahkan menyamar sebagai perwakilan layanan pelanggan Coinbase untuk mengelabui pengguna agar menyerahkan informasi sensitif. Begitu mereka memperoleh akses ke akun tersebut, mereka dengan cepat mentransfer aset kripto ke dompet yang mereka kendalikan, sehingga menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi korban.

Korban tertipu melalui phishing dan dukungan palsu

Penipuan tersebut melibatkan skema phishing yang sangat terkoordinasi yang dirancang untuk mengelabui pengguna agar memberikan akses ke akun mereka. Kasus penting terjadi pada bulan Februari 2022 ketika seorang korban yang mencoba masuk ke akun Coinbase mereka dialihkan ke situs penipuan tersebut. Setelah menerima pemberitahuan bahwa akun mereka terkunci, korban menghubungi nomor telepon yang diberikan oleh situs web palsu tersebut.

Orang yang menyamar sebagai perwakilan Coinbase meyakinkan korban untuk memberikan kode 2FA, yang memungkinkan para penjahat mencuri $240.000 dari akun mereka dalam hitungan detik. Setelah mendapatkan akses ke dompet kripto milik korban, para penipu mengubah aset yang dicuri menjadi jenis mata uang digital lainnya. Dana ini akhirnya diubah menjadi uang tunai dan didistribusikan di antara Tomar dan rekan-rekan konspiratornya.

Gaya hidup mewah yang didanai oleh Crypto yang dicuri

Tomar dan kaki tangannya hidup mewah dari hasil kejahatan mereka. Menurut dokumen pengadilan, Tomar menggunakan uang hasil curian tersebut untuk membeli barang-barang mewah, termasuk Lamborghini. Ia juga gemar bepergian ke berbagai tempat seperti Dubai dan Thailand, menghabiskan uang hasil curian tersebut untuk gaya hidup mewah.

Pihak berwenang menangkap Tomar di Bandara Atlanta pada bulan Desember 2023 saat ia mencoba melarikan diri. Pada bulan Mei 2024, ia mengaku bersalah atas konspirasi untuk melakukan penipuan lewat transfer kawat. Vonisnya menandai akhir dari penyelidikan skala besar terhadap skema penipuan tersebut, yang menargetkan pengguna kripto di AS dan internasional. Kasus ini menyoroti meningkatnya ancaman skema phishing daring dan perlunya kewaspadaan yang lebih tinggi saat berhadapan dengan platform mata uang kripto.

Postingan Penipuan Coinbase Palsu Berujung pada Hukuman Penjara 5 Tahun bagi Warga Negara India pertama kali muncul di Coinfea.