Menurut Cointelegraph, Departemen Keuangan Amerika Serikat mengumumkan pada tanggal 17 Oktober bahwa mereka menggunakan kecerdasan buatan untuk memulihkan $4 miliar dari penipuan dan pembayaran yang tidak benar selama tahun fiskal 2024. Ini menandai peningkatan yang signifikan dari tahun fiskal sebelumnya, di mana $652,7 juta berhasil dipulihkan.

Departemen Keuangan mulai menggunakan pembelajaran mesin AI pada akhir tahun 2022. Teknologi ini mengkhususkan diri dalam menganalisis kumpulan data besar dan membuat keputusan serta prediksi berdasarkan informasi yang diprosesnya. Renata Miskell, seorang pejabat Departemen Keuangan, menggambarkan dampak AI sebagai sesuatu yang transformatif, dengan menyatakan bahwa pemanfaatan data telah meningkatkan kemampuan deteksi dan pencegahan penipuan secara signifikan. Miskell menekankan bahwa AI membantu mengungkap pola dan anomali tersembunyi yang digunakan penipu untuk mengelabui sistem.

Wakil Menteri Keuangan Wally Adeyemo menyoroti komitmen lembaga tersebut untuk menjadi pengelola uang pembayar pajak yang efektif. Departemen Keuangan memproses sekitar 1,4 miliar pembayaran setiap tahunnya, dengan total nilai $6,9 triliun. Pada bulan Mei, Departemen Keuangan mengumumkan rencana untuk memperluas penggunaan AI guna meningkatkan upaya regulasi dan penegakan hukum terhadap kejahatan keuangan.

Departemen Keuangan tidak sendirian dalam mengadopsi teknologi AI. Pada bulan September 2023, Internal Revenue Service (IRS) mengungkapkan bahwa mereka telah menggunakan AI untuk mendeteksi penghindaran pajak dengan memeriksa pengembalian yang besar dan rumit dari dana lindung nilai dan firma hukum. Juniper Research telah memproyeksikan bahwa penipuan pembayaran online secara kumulatif dapat melampaui $362 miliar pada tahun 2028.